Batulanteh dan Pulau Moyo Masuk Zona Merah Rawan Pangan

0

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dalam peta kerawanan pangan Dinas Pangan yang bakal diluncurkan pada April mendatang, dua wilayah yang menjadi priioritas pertama yakni, Pulau Moyo kecamatan Labuan Badas dan sebagian di kecamatan Batulanteh.

Wilayah tersebut dalam jangka pendek bisa dibantu melalui Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sepanjang ada perintah dari Bupati.

Kepala Dinas Pangan melalui Kabid, Ir. Khaeruddin yang ditemui Suara NTB, Jumat, 24 Maret 2017 menjelaskan, ada beberapa prioritas daerah pangan di Sumbawa. Yang masuk zona merah seperti Batulanteh dan Pulau Moyo menjadi prioritas pertama. Masuknya dua wilayah ini dipengarugi oleh banyak faktor, di antaranya minimnya aksesibilitas dan kecilnya lahan pertanian di wilayah tersebut.

“Indikator wilayah rawan pangan cukup banyak. Namun seperti kita ketahui di Pulau Moyo dan Batulanteh, akses yang sulit kesana. Belum lagi faktor kebutuhan listrik, sarana pendidikan dan kesehatan yang kurang memadai. Lahan pertanian juga sedikit, seperti di Pulau Moyo, karena sebagian besar wilayah tersebut masuk wilayah hutan konservasi. Apalagi kalau bicara pangan, tidak hanya soal beras, tetapi juga sembako lainnya,” terang Khaeruddin.

Dalam hal ini, untuk jangka pendek wilayah tersebut bisa dibantu melalui CPP. Yang tersedia saat ini di Dinas Pangan, masih ada stok beras hampir 17 ton. Setelah bencana banjir lalu dikeluarkan sekitar 3,6 ton beras. Namun harus ada koordinasi dari Camat dan SKPD terkait, Dinas Sosial misalnya kalau memang mendesak, mengidentifikasi berapa kebutuhan yang diperlukan. Lalu dilaporkan ke Bupati.

Setelah keluar perintah Bupati, maka Dinas Pangan segera mengeluarkan CPP dimaksud berdasarkan kebutuhannya untuk jangka waktu tertentu. Tidak hanya beras, sembako lain kalau diperlukan, bisa juga dibantu. (arn)