Lombok Timur, Daerah dengan Anggaran Destinasi Terbesar

0

Mataram (Suara NTB) – Tahun ini Dinas Pariwisata Provinsi NTB akan fokus pada pembenahan sejumlah destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Sehingga anggaran pada bidang destinasi meningkat menjadi Rp 13.884.271.880. Dari anggaran itu, nilai yang paling besar diberikan kepada beberapa destinasi yang ada di Kabupaten Lombok Timur, mencapai Rp 1.427.000.000. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan performa destinasi wisata agar lebih nyaman dilihat dan dikunjungi oleh wisatawan.

“Kita lakukan pembenahan pada sejumlah destinasi yang memang banyak dikunjungi wisatawan. Misalnya Trawangan, Sembalun bahkan yang ada di Sumbawa seperti Moyo, Bungin dan lainnya. Kita ingin semua destinasi ini dapat dibenahi dan tentu saja dengan dukungan dari masyarakat itu sendiri,” kata Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata NTB Lalu Kusuma Wijaya, di Mataram, Jumat (6/1).

Anggaran yang disediakan untuk Kabupaten Lombok Timur akan digunakan untuk membenahi fasilitas wisata di Tete Batu, Pantai Kaliantan, Dermaga di Tanjung Luar, Sembalun dan Senaru. Pembenahan dan penambahan sejumlah fasilitas dasar itu bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan saat berkunjung. Terlebih Lembah Sembalun telah dinyatakan sebagai destinasi wisata bulan madu terbaik di dunia pada tahun 2016 lalu.

“Kami akan melakukan inventarisasi juga untuk destinasi baru. Karena target kita di tahun 2017 ini adalah pembenahan pada destinasi yang sudah eksis. Salah satunya memang Sembalun,” ujarnya.

Diketahui bahwa Kota Mataram mendapatkan anggaran destinasi sebanyak Rp 765.750.000. Sedangkan Lombok Barat mendapatkan anggaran sebesar Rp 1.950.000.000. Lombok Utara sebanyak  Rp 910.000.000 dan Lombok Tengah sebesar Rp 1.294.200,000. Dompu dan Bima masing-masing sebesar  Rp 945.400.000 dan Rp 218.700.000. Sementara Kabupaten Sumbawa Barat, Kota Bima dan Sumbawa sama-sama sebesar Rp 437.400.000.

Sisa anggaran dipergunakan untuk memenuhi fasilitas dan pelayanan dasar di beberapa destinasi wisata. Misalnya pembangunan mushalla dan toilet.

“Kita akan upayakan untuk melakukan pembenahan secara totalitas. Ada one stop informasi, ada penataan pedagang, dan semuanya kita lakukan dengan melakukan sinergi bersama pengelola,” imbunnya. (lin)