Akomodir Euforia Masyarakat

0

SERI penutup World Superbike (WSBK) menandai lompatan kemajuan NTB. Tak ayal, ajang balapan motor kelas dunia ini menyedot perhatian banyak pihak. Warga NTB pun tidak mau ketinggalan. Euforia masyarakat ini tetap diakomodir dengan pelonggaran di titik tertentu.

“Kalau di bukit, silakan,” ucap Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, Rabu, 17 November 2021.

Bukit dimaksud sebanyak enam titik. Tersebar di area utara sirkuit, timur, dan selatan sirkuit. “Kita memaklumi. Tapi harus tertib.”

WSBK Mandalika pada 19-21 November nanti bakal dihadiri lebih dari 25 ribu penonton. Ditambah lagi kehadiran masyarakat meramaikan kegiatan di luar area sirkuit. “Ini ada euforia masyarakat yang bangga, punya rasa memiliki sirkuit di tanah mereka,” sebutnya.

Meski demikian, euforia ini harus diwujudkan dengan perilaku yang bertanggung jawab terhadap kondusivitas daerah. Meski memperbolehkan akses ke titik tertentu yang diperkirakan memiliki akses pandangan ke arah sirkuit, tetapi Kapolda memberi catatan khusus.

“Dua prinsip harus dipenuhi. Protokol kesehatan, tetap pakai masker, tidak berkerumun. Kemudian tidak membawa barang berbahaya,” paparnya.

Euforia masyarakat dimaknai Iqbal sebagai bentuk peran serta masyarakat turut menjaga keamanan wilayah. Masyarakat pun, khususnya yang tidak memiliki tiket dan memilih berada di area ring tiga, untuk memperhatikan sejumlah hal.

“Tidak ada larangan. Sepanjang tidak berbahaya, malah kami jaga mereka. Sepanjang protokol kesehatan terjamin, tidak menganggu keamanan, kita jaga,” jelas Kapolda.

Hal itu belajar dari pelaksanaan Asia Talent Cup akhir pekan lalu. Warga selalu menemukan cara agar dapat merasakan suasana balapan. Mulai dari naik ke bak truk, memanjat pohon, serta mendaki bukit-bukit.

“Prinsipnya, kita amankan. Kita jaga mereka. Kita ayomi mereka. Kita tidak ingin karena euforia itu malah menimbulkan bahaya bagi mereka sendiri. Kita utamakan keselamatan masyarakat,” terang jenderal bintang dua ini. (why)