Aktivis Tuntut Direktur RSUD Praya Diganti

0

Praya (Suara NTB) – Aksi digelar sejumlah aktivis pemuda dan mahasiswa di depan kantor Bupati Lombok Tengah (Loteng), Kamis, 9 September 2021. Mereka mendesak Bupati Loteng mengganti Direktur RSUD Praya saat ini, dr. Muzakir Langkir yang kinerjanya dinilai jauh dari yang diharapkan. Setumpuk persoalan yang hingga kini belum bisa dituntaskan juga jadi salah satu alasan Direktur RSUD Praya layak diganti.

Selain dengan melakukan orasi, dalam aksi yang berlangsung sekitar pukul 10.00 wita tersebut, para aktifis juga membentangkan spanduk kain putih sepanjang 60 meter dipasangan di depan kantor Bupati Loteng. Bertuliskan sejumlah tuntutan yang pada intinya meminta Bupati Loteng segera mencopot Direktur RSUD Praya yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng.

Para aktivis juga mengecat tubuhnya menggunakan pilox warna merah. Sejumlah aparat Satpol PP Loteng tampak bersiaga di gerbang kantor Bupati. “Kami minta Direktur RSUD Praya segera diganti,” ujar koordinator aksi, Nasrullah.

Banyak persoalan yang terjadi di RSUD Praya sudah cukup jadi alasan untuk mencopot Direktur RSUD Praya. Mulai dari kualitas pelayanan yang buruk hingga dugaan penyimpangan yang tubuh rumah sakit terbesar milik pemerintah daerah tersebut.

Bupati Loteng sendiri, lanjutnya sudah tahu bagaimana buruknya kondisi pelayanan maupun kinerja manajemen RSUD Praya. Karena selama program 100 kerja pertama beberapa bulan yang lalu, Bupati Loteng sempat cukup lama berkantor di RSUD Praya. “Pak Bupati sempat ngantor di RSUD Praya, jadi pasti tahu kondisi di sana,” tandasnya.

Setelah sekitar satu jam lamanya, para aktivis kemudian membubarkan diri. Mereka berjanji akan terus menggelar aksi, sampai tuntutannya dipenuhi kepala daerah. Karena menurut para aktivis, kinerja Direktur RSUD Praya sudah tidak bisa dipebaiki lagi. “Kami akan terus menggelar aksi seperti ini,” tegasnya.

Sementara Direktur RSUD Praya, Muzakir Langkir yang dikonfirmasi via ponselnya, menanggapi santai aksi tersebut. Dirinya merasa sudah bekerja maksimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Praya. Soal kemudian masih ada persoalan, tentu masih butuh proses dan waktu.

“Yang jelas kita sudah berupaya maksimal memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kalau masih ada kekurangan, diterus berupaya melakukan perbaikan,” sebutnya. Ia pun menegaskan dalam hal ini dirinya hanya menjalankan amanah dan kepercayaan dari kepala daerah. Dan, berupaya semaksimal mungkin menjawab amanah yang diberikan tersebut. (kir)