Belum Ada Realisasi Investasi yang Signifikan di Samota

0

Mataram (Suara NTB) – Perusahaan asal Amerika Serikat disebut kembali melirik potensi investasi di kawasan Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Tambora (Samota) di Pulau Sumbawa. Terlebih Samota merupakan salah satu prioritas untuk pengembangan kawasan investasi di NTB.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Ir.H Muhammad Rum, MT menerangkan, ketertarikan perusahaan asal Amerika tersebut dinyatakan setelah pertemuan melalui telekonferensi beberapa waktu lalu.

‘’Mereka (perusahaan asal Amerika, Red) setelah kita paparkan potensi yang ada di Samota itu, jadi mereka sangat tertarik sehingga mereka ketika covid ini sudah mulai cooling down mereka akan datang mengunjungi Samota,’’ ujarnya, Minggu, 28 Juni 2020.

Diterangkan, calon investor tersebut merupakan salah satu perusahaan berbasis di Amerika yang tengah menjadi rekan bisnis Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Rencana investasi sendiri akan segera ditindaklanjuti setelah pandemi virus Corona (Covid-19) mulai memasuki tahap normal.

‘’Dalam waktu yang secepatnya (kita tindak lanjuti) tergantung Covid-nya. Menunggu suasana mendekati normal. Karena di Amerika juga kasus Covid cukup lumayan,’’ ujar Rum. Investor tersebut menurutnya memiliki ketertarikan investasi di bidang perikanan dan pariwisata.

Menurut Rum perusahaan asal Amerika tersebut sebelumnya menyusun rencana investasi di China. Namun karena pandemi Covid-19, rencana investasi tersebut dialihkan ke Indonesia. Di mana kawasan Samota menjadi salah satu yang dilirik potensinya.

‘’Setelah mendengar pemaparan potensi kawasan Samota, investor ini langsung tertarik dan siap membawa dana dan teknologi ke Indonesia. Bahkan, dia ingin para pekerja berasal dari daerah setempat,’’ jelasnya.

Jika rencana investasi tersebut terealisasi, maka pintu untuk investasi dari perusahaan lain asal Amerika disebut akan semakin terbuka.  ‘’Ini menjadi pintu masuk (bagi investor lain, red). Kalau misalnya mereka satu orang bisa masuk akan melihat potensi disini. Bisa saja mereka akan mengajak teman temannya ke lokasi-lokasi lain,’’ ujar Rum.

Untuk itu, rencana investasi dari perusahaan Amerika tersebut ditekankan Rum harus benar-benar dikawal. ‘’Kita harus memastikan dan kawal ini betul-betul dengan serius, supaya investor ini betul-betul kita layani dengan baik supaya bisa investasi di kita,’’ ujarnya.

Hal itu menjadi penting, mengingat sampai saat ini belum ada realisasi investasi yang benar-benar signifikan di Samota. Padahal kawasan tersebut adalah salah satu yang diprioritaskan pemerintah. ‘’Progres investasi di Samota belum ada yang signifikan. Istilahnya masih berjalan investor-investor kecil yang mungkin belum kita cover, karena laporannya juga belum ada sampai sekarang,’’ ujarnya. (bay)