Sejumlah Wilayah di Kota Bima Terapkan Karantina Parsial

0

Kota Bima (Suara NTB) – Sejumlah Lingkungan dan Kelurahan di Kota Bima sudah mulai menerapkan karantina wilayah parsial yakni dengan menutup akses pintu keluar masuk di Lingkungan dan Kelurahan masing-masing.

Demikian disampaikan Juru bicara Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kota Bima, H. Abdul Malik, SP, M.AP kepada Suara NTB, Jumat, 17 April 2020. Kata dia karantina wilayah parsial itu bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

 “Sejauh ini ada sejumlah Lingkungan dan Kelurahan yang telah menerapkan karantina wilayah parsial,” katanya.

Menurutnya, sejumlah Kelurahan itu antara lain Kelurahan Pena nae Kecamatan Raba, salahsatu Lingkungan di Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda dan Kelurahan Paruga Kecamatan Rasanae Barat. “Jadi akses keluar masuk di lingkungan dan Kelurahan iini diperketat. Jam warga yang keluar masuk mulai dibatasi,” katanya.

Langkah yang dilakukan sejumlah Lingkungan dan Kelurahan itu juga diapresiasi oleh Walikota Bima, H. Muhammad Lutfi SE. Hanya saja langkah tersebut harus mendapat kesepakatan dan dukungan semua pihak yang ada di wilayah setempat.

“Harus disepakati bersama jika ada menerapkan karantina wilayah parsial. Jangan sampai memunculkan konfiik karena kurangnya sosialisasi,” katanya.

Malik menegaskan, secara umum Pemkot Bima telah menerapkan jam malam, yakni membatasi aktivitas masyarakat sampai pukul 22.00 wita atau jam 10 malam. Hanya saja, hal itu tidak efektif, karena masih banyak ditemukan warga yang keluar.

“Tapi setelah ada satu warga kita yang positif Covid-19, jumlahnya menurun. Ada kesadaran sendiri,” katanya.

Meski begitu Walikota telah meminta semua jajaran Pemerintah dari tingkat bawah, mulai RT, RW, Lurah dan Camat agar memperketat pengawasan di wilayahnya masing-masing dengan melibatkan Pemuda, Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

“Selain itu tempat-tempat publik akan dijaga Pol PP. Jika ada yang masih melakukan aktivitas setelah jam 10 malam akan ditindak tegas,” ujarnya.

Malik menambahkan langkah yang dilakukan tersebut, sebagai upaya keseriusan Pemerintah Kota Bima untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kota Bima. “Kita tidak tahu carrier (pembawa) virus berinteraksi dengan siapa saja dan lokasinya dimana saja. jadi aktivitas di luar dikurangi. Kalau bisa di rumah saja,” pungkasnya. (uki)