Pengecer Dinilai Rawan Naikkan Harga Bahan Bangunan

0

Mataram (Suara NTB) – Dinas Perdagangan Kota Mataram dan Polda NTB, mengantisipasi kenaikkan harga bahan di masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Pengecer dinilai paling rawan menaikkan harga bahan bangunan.

Kepala Dinas Perdagangan Lalu Alwan Basri mengatakan, distributor telah diminta memperbanyak stok dan memberikan daftar harga saat ini. Harga itu akan dievaluasi dan dipantau selama masa rehabilitasi dan rekonstruksi.

Dinas Perdagangan bekerjasama dengan distributor dan subdistributor membuka outlet di tiga tempat.

“Semacam dibuatkan pasar murah di KLU, Lobar dan Kota Mataram,” kata Alwan ditemui Selasa, 28 Agustus 2018.

Sejauh ini, laporan stok bahan bangunan kata Alwan, aman. Karena, kebutuhan tidak terlalu banyak dan dana bantuan sosial belum diterima oleh masyarakat. Dia melihat harga relatif stabil. “Stok dan harga stabil,” akunya.

Alwan justru mengkhawatirkan kenaikkan harga bahan bangunan terjadi di tingkat pengecer. Distributor akan diminta menyerahkan data subdistributor dan toko pengecer yang menjadi mitra mereka.

Permintaan pembelian bahan bangunan akan meningkat. Sejumlah proyek pemerintah juga akan dikebut. Praktis rekanan juga akan membeli material bangunan dalam jumlah besar.

Pemerintah kata Alwan, akan melihat skema pembelian. Yang penting adalah harga semen dan besi stabil. Selain itu, pemerintah juga akan menyiasati dengan operasi pasar untuk menstabilkan harga. “Supaya masyarakat tidak cemas saja,” ucapnya.

Karyawan toko bangunan, Edward Agustin mengaku, sejauh ini harga bahan bangunan seperti semen dan besi masih normal. Harganya tergantung merek dan ukuran besi. “Semen Tiga Roda harganya Rp62 ribu. Holcim baru Rp59 ribu,” sebutnya.

Stok material bangunan miliknya banyak. Hanya saja, saat ini aku dia, pembeli masih sepi. (cem)