Cabai dan Gula Penyumbang Inflasi Tertinggi di Mataram

0

Mataram (Suara NTB) – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Mataram perlu mencari formula untuk menekan kenaikan harga. Secara nasional harga cabai dan gula menjadi penyumbang terbesar inflasi. Kondisi ini sama juga dikhawatirkan terjadi di ibukota Provinsi NTB tersebut.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Mataram, Arifuddin menjelaskan, secara nasional penyumbang inflasi terbesar adalah cabai rawit dan gula pasir. Berdasarkan status disparitas antar daerah yang termasuk kondisi aman yakni minyak goreng curah dan daging sapi, sementara kategori tidak aman adalah beras, gula pasir, dan cabai rawit. Kondisi komoditi ini juga terjadi di Kota Mataram. “Kami sudah dua pekan mengikuti rapat tim pengendali inflasi secara nasional ternyata gula dan cabai cukup mengkhawatirkan,” kata Arif dikonfirmasi pada Senin, 27 November 2023.

Kondisi inflasi Kota Mataram memang berada di atas rata-rata nasional. Artinya, kenaikan harga dapat diintervensi melalui berbagai program yang dilakukan oleh Bank Indonesia, Dinas Perdagangan, dan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis lainnya. Arif menyebutkan, harga cabai rawit di Pasar Mandalika mencapai Rp70 ribu per kilogram dan gula pasir Rp17 ribu-Rp18 ribu per kilogram. Kenaikan harga gula belum diketahui pasti penyebabnya, apakah akibat stok terbatas atau lain sebagainya.

Sementara cabai rawit disinyalir banyak dikirim ke luar daerah untuk memenuhi permintaan pasar. “Informasi yang kita dengar dari pedagang cabai ini banyak dikirim ke luar daerah. Makanya itu nanti kita carikan solusi,”  tambahnya.

Menurutnya, TPID Kota Mataram akan terus berupaya menekan inflasi. Salah satunya adalah menggalakan pemanfaatan pangan lestari di masing-masing kelurahan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Mataram, Dinas Pertanian, dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram.

Selain itu, pihaknya juga akan menggelar pasar rakyat guna menstabilkan harga kebutuhan pokok terutama komoditi penyumbang inflasi. “Intevensinya akan menggalakan P2L bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Mataram,”  sebutnya.

Arief mengingatkan masyarakat tidak panik dan tidak berlebihan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga tidak terjadi gejolak harga yang memicu terhadap kelangkaan barang dan lain sebagainya. (cem)