PT Harus Lakukan Peningkatan Kapasitas Dosen Secara Reguler

0

Mataram (Suara NTB) – Upaya peningkatan kapasitas dosen di perguruan tinggi haruslah jadi prioritas yang mutlak dipikirkan setiap pimpinan kampus. Entah dengan cara seminar, workshop, dan lainnya, namun yang pasti kapasitas tenaga dosen harus terus di-upgrade.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma), drh. Kholik, M.Vet, mengungkapkan pihaknya belum lama ini telah melaksanakan Workshop Basic Surgery for Spay and Neuter in Small Animals (Pelatihan Dasar Bedah Ovariohisterektomi (OH) dan Orchiectomy pada Hewan Kecil).

Kegiatan ini sebutnya, dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi dasar Dokter Hewan FKH Undikma khususnya pada bidang ilmu bedah veteriner (veterinary Surgery). Pada kegiatan ini diikuti oleh Dosen FKH dengan basic Dokter Hewan (Veterinarian) sebanyak 6 orang dan mahasiswa Kedokteran Hewan (Vet Students) sebanyak 12 orang, dengan syarat telah menempuh mata kuliah Ilmu Bedah Umum dan Ilmu Bedah Khusus Veteriner.

Lebih lanjut drh. Kholik mengungkapkan peningkatan kompetensi untuk semua dosen, terutama dosen FKH sangat perlu dilakukan untuk mengimbangi semakin meningkatnya populasi hewan kecil dengan segala  permasalahan yang ditimbulkan.

Dijelaskan saat ini populasi hewan kecil seperti kucing semakin meningkat dan harus terkontrol dengan baik sebab jika tidak terkontrol  bisa  menjadi masalah baik dari segi kesejahteraan (Animal Welfare) dan berpengaruh pada kesehatan lingkungan yang akan berdampak pada kesehatan manusia.

Dari segi animal welfare, akan terjadi peningkatan hewan terlantar atau hewan-hewan tidak berpemilik. Hal ini karena  melonjaknya jumlah hewan tidak diimbangi dengan peningkatan  pasokan  pakan  dan tempat perlindungan bagi hewan, sehingga hewan akan rentan terhadap penyakit.

Salah satu solusi mengontrol populasi hewan adalah melakukan tindakan sterilisasi oleh ahli/profesional seperti dokter hewan yang memiliki wewenang melakukan  tindakan  medik  veteriner,  salah  satunya  yaitu  melakukan  bedah  steril  pada  hewan.

Pada kegiatan tersebut dipadukan antara pengetahuan ilmu dasar skill bedah steril hewan betina (spay) dan bedah steril hewan jantan (neuter) dengan bentuk kegiatan berupa workshop langsung menggunakan hewan kucing betina (2 ekor) dan kucing jantan (4 ekor). (dys)