Pemda Lobar Bakal Batasi Pembelian Sembako

0

Giri Menang (Suara NTB) – Pemkab Lombok Barat (Lobar) memastikan harga bahan pokok masih stabil dan ketersediaan  bahan pokok aman di tengah wabah virus Corona atau Covid-19. Langkah antisipasi menghadapi Covid-19 dilakukan melalui pengecekan ketersediaan pasokan di wilayah Lobar. Di samping itu, Pemda bakal memberlakukan pembatasan pembelian sembako mencegah gejolak, sesuai dengan kebijakan provinsi.

“Semua kita tindaklanjuti (termasuk rencana pembatasan pembelian sembako), kami turun sidak ke gudang memastikan stok,” tegas Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Kamis, 19 Maret 2020.

Ia menyampaikan stok untuk sekarang relatif aman dan juga harga masih stabil. Namun yang perlu diperhatikan ialah masyarakat ekonomi ke bawah. Itu yang perlu dipikirkan, ujar Fauzan. “Tidak apa-apa kalau situasi mendesak kita akan berikan masyarakat yang tidak mampu sesuai dengan stok yang kita punya, Perindag (Perindustrian dan Perdagangan) secara aktif memantau terus harga pasar,” imbuhnya.

Ditegaskan, Pemda secara sistem sudah siap melakukan langkah pencegahan dan penanggulangan Corona. Sebab begitu satgas dibentuk, sekda bersama jajaran langsung menindaklanjuti hasil rapat di provinsi dan kabupaten. Setiap hari dicek seperti apa tindaklanjutnya. Pemda tegas dia turun melakukan sidak seperti apa progres penanganan.

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Lobar, Ir. Hj. Lale Prayatni menyebutkan komoditas yang dinyatakan aman di antaranya beras, gula, bawang merah, bawang putih dan bahan pokok lainnya.  “Kami akan monitor terus masalah ketersediaan bahan pokok dan harga, hanya saja dari bahan pokok tersebut harga yang masih tinggi ialah cabai rawit,” ungkapnya saat Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kamis, 19 Maret 2020.

Untuk bahan pokok seperti beras, ujarnya, ketersediaan di Bulog  masih aman, di mana Bulog mengalokasikan setiap tahun sekitar 100 ton untuk Lobar. Begitu juga halnya ketersediaan padi relatif masih aman dengan stok sekitar 30 ton. “Perum Bulog sampai saat ini masih tetap mensuplay beras ke toko-toko  modern sekitar 1 ton/hari,” sambungnya.

Dari pemantauan, lanjutnya, termasuk di Gudang Jembatan Baru ketersediaan pasokan gula masih kurang, karena pengirimannya dari luar, tapi ia memastikan ketersediaan gula tetap aman. Sedangkan di gudang Indomarko dua bulan ke depan masih ada stok. Untuk  menjaga ketersediaan pangan Pemkab Lobar akan membuat surat edaran guna stok bahan pokok tetap ada dengan  membatasi pembelian seperti bahan pokok beras, gula, minyak goreng, mie instan dan bahan pokok lainnya. “Sebelumnya satgas pangan nasional membatasi pembelian beras maksimal 10 kg per pembeli, gula maksimal 2 kg, minyak 4 liter, hal itu juga kita lakukan agar ketersediaan bahan pokok tetap tersedia,” tandasnya.(her)