51.200 Pekerja di NTB Berpotensi Terima BLT Rp600 Ribu Perbulan

0

Mataram (Suara NTB) – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) NTB atau yang sebelumnya adalah BPJS Ketenagakerjaan terus melakukan validasi data para karyawan perusahaan yang berpotensi mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp600.000 perbulan, seperti yang dijanjikan pemerintah.

Berdasarkan data sementara, terdapat sekitar 51.200 karyawan perusahaan di Provinsi NTB yang berpotensi mendapatkan bantuan pemerintah selama empat bulan untuk penanganan dampak Covid-19 ini. Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) NTB, Adventus Edison Souhuwat didampingi Kepala Bidang Kepesertaan Korporasi Institusi dan Program Khusus BPJAMSOSTEK NTB, Mansursyah di ruang kerjanya, Senin, 10 Agustus 2020 menyebutkan, secara keseluruhan total pekerja aktif dan terdaftar di NTB sebanyak 91.800 orang. Para pekerja itu berasal dari 4.400 perusahaan di seluruh wilayah NTB.

“Dari 91 ribu lebih pekerja di NTB yang aktif saat ini menjadi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, itu tercatat di kami sebanyak 51.200 pekerja yang masih bergaji di bawah Rp5 juta perbulan,” sebut Adventus. Meski demikian, BPJAMSOSTEK NTB tidak mengetahui secara pasti kriteria yang akan ditetapkan menerima bantuan sosial dari pemerintah itu. BPJS Ketenagakerjaan hanya bertugas melakukan pendataan jumlah pekerja secara keseluruhan. Peserta-peserta yang berpotensi mendapatkan BLT ini dilengkapi datanya, dari rekening aktif dan nomor kontak (HP) para pekerja. BPJamsostek bekerjasama dengan perusahaan terkait untuk validasi ini.

“Targetnya minggu ini sudah selesai dan data sudah terkirim ke pusat untuk diserahkan kepada pemerintah,” katanya. Seluruh petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan Petunjuk Teknis (Juknis) menjadi kewenangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan. BPJamsostek di daerah hanya dibebankan untuk menyelesaikan data pekera.

Untuk kriteria penerima BLT ini, Soni mengaku bukan ranah BPJamsostek menentukannya. Lembaga terkait yang memastikannya. Saat ini BPJamsostek seluruh indonesia fokus untuk penuhi nomor rekening tenaga kerja yang aktif.  Dan nomor HP yang akan dihubungi langsung oleh pemerintah pusat. “Kita tetap menunggu juklak juknis dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja. Dananya nanti akan langsung masuk ke rekening yang bersangkutan,” tambah Adventus.

Untuk mempercepat proses pendataan, BPJAMSOSTEK sudah memiliki aplikasi khusus ditiap perusahaan sehingga dengan mudah dan cepat perusahaan melaporkan data terkini kepesertaan. Untuk itu, Adventus yakin seluruh data yang dibutuhkan BPJAMSOSTEK Pusat akan selesai dalam sepekan. “Kita punya aplikasi bantu di perusahaan yang nantinya mempercepat proses pendataan di perusahaan namanya SIPP, selesai proses dari perusahaan baru diserahkan ke kami, nanti kami tinggal mengirim ke pusat untuk ditindaklanjuti ke tingkat kementerian,” Jelasnya.

BLT ini akan diberikan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif para pekerja yang gajinya dibawah Rp5 juta sebulan. di masa pandemi Covid-19 ini, pemerintah ingin mendorong belanja masyarakat untuk mempercepat menggerakkan kembali ekonomi nasional. “Dana ini diniatkan pemerintah untuk dipakai belanja kebutuhan sehari-hari,” demikian Soni. (bul)