PKS Usung SJP Jadi Bupati Lotim

0

Selong (Suara NTB) – Menyongsong Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Timur (Lotim), sejumlah nama mulai dimunculkan. Tidak ketinggalan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelumnya PKS memasang nama H. Abdul Hadi. Namun karena Abdul Hadi berhasil melenggang ke Senayan, pilihan kemudian dijatuhkan kepada Suryadi Jaya Purnama alias SJP.

Ketua DPC PKS Lotim, Murnan menjawab Suara NTB vial ponselnya, Jumat, 26 April 2024 menjelaskan figur SJP diyakini bisa menjadi kandidat kuat PKS menjadi Bupati Lotim 2024-2029.

Nama SJP katanya sudah lama diusung PKS karena dikenal lama. Dalam politik, SJP saat ini merupakan anggota DPR RI Dapil NTB. Pernah juga menjadi anggota DPRD NTB. Pengalaman menjadi wakil rakyat diyakini menjadi modal besar bagi PKS untuk memuluskan langkah SJP menjadi Bupati Lotim.

Murnan menegaskan, PKS mengincar kursi Bupati. Bukan wakil Bupati. Meski begitu, saat ini masih adalah proses komunikasi. Usulan sudah disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS melalui Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Provinsi NTB. Sejauh ini memang katanya belum ada keputusan final dari pusat.

“Semuanya masih sedang berproses dan masih belum kita menemukan partai koalisi untuk calon bupati,” ucapnya.

PKS yakin mengusung calon bupati karena sudah memiliki lima kursi di DPRD Lotim. Posisi berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 14 Februari 2024 lalu menempatkan PKS masih bisa menempati kursi pimpinan. Meski harus bergeser ke posisi wakil.

Syarat bisa mengusung satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati 10 kursi DPRD Lotim. PKS klaim sudah kantongi lima kursi. Terisi dari lima Daerah Pemilihan (Dapil) se Kabupaten Lotim. Tingga menambah lima kursi lagi dari mitra koalisi. Kemungkinan koalisi parpol linier seperti saat Pemilihan Presiden bisa dilakukan sampai ke daerah. “Kita masih bangun komunikasi dengan parpol lain,” sebutnya.

PKS membuka peluang untuk berkoalisi dengan semua partai. Khususnya, partainya yang belum memiliki calon. Kemungkinan juga bisa dibangun dengan partai yang sudah punya calon tapi mau berpasangan, seperti dengan Partai NasDem dan PKB. (rus)