Diduga Kelelahan Setelah Pleno, Petugas PPS di Narmada Meninggal

0

Giri Menang (suara NTB) – Sekretaris PPS Desa Batu KutA Kecamatan Narmada Miskariadi meninggal, pukul 6.30 Wita, Kamis,  2 Mei 2019. Almarhum meninggal diduga akibat kelelahan mengawal proses pleno di tingkat PPK. Setelah mengikuti pleno, almarhum jatuh sakit dan empat dirawat selama sehari di Puskesmas Narmada.

Komisioner KPU Lobar Riadi, menjelaskan, almarhum mengikuti dan mengawal pelaksanaan pemilu dari awal persiapan, pungut dan hitung hingga pleno. Karena kondisi kelelahan sehari setelah mengikuti Pleno PPK, almarhum jatuh sakit dan dibawa ke Puskesmas Narmada untuk mendapatkan perawatan. “Sempat dirawat sehari di puskesmas,” jelas dia.

Langkah KPU, jelasnya, sudah memberikan santunan kepada keluarga almarhum. Santunan ini berasal dari urunan komisioner KPU. Pihaknya juga sudah mengusulkan ke KPU pusat agar almarhun mendapatkan santunan.  Data petugas baik PPK yang meninggal dan sakit sudah dikirim ke KPU pusat. Hingga saat ini, jumlah petugas PPS dan PPK yang sakit mencapai 29 orang sejak proses awal pemilu sampai saat ini.

Petugas yang banyak sakit ini dari PPS. Namun kondisi beberapa petugas sudah mulai pulih dan sehat kembali.  Menurut dia petugas PPS dan PPK memang sangat kelelahan, karena jumlah DPT di Narmada sangat banyak meliputi 21 desa.  Ia menambahkan saat ini tengah berlangsung pleno tingkat kabupaten di Hotel Jayakarta. Hingga kemarin,  baru 5 kecamatan yang sudah pleno antara lain Batulayar, Lingsar, Labuapi, Gerung dan tengah dalam proses kecamatan Lembar.

Sementara itu, Kepala Desa Batu Kuta M. Misrafuddin membenarkan ada warganya yang menjadi Sekretaris PPS Desa setempat. Selain menjadi sekretaris PPS almarhum juga menjabat Kasi Pemerintahan di Desa Batu Kuta.

Almarhum mengeluh kelelahan sejak proses pleno di PPK, karena almarhum tak pernah istirahat selama berhari-hari. Saat proes pleno kondisi almarhum sempat pucat akibat kelelahan.Namun karena almarhum ini seorang yang ulet dan pekerja keras, sehingga tak pernah mengeluh sakit. Malam sebelum meninggal kata dia, ia sempat saling kontak dengan almarhum. Sebab tumben almarhum tidak hadir pertemuan membahas masalah warga setempat. Almarhum sendiri biasanya yang membuat surat menyurat jika ada keperluan warga. Namun malam itu almarhum meminta izin tidak bisa ikut pertemuan karena mau istirahat.

Pagi harinya ia mendapatkan kabar dari bidan desa bahwa almarhum mengalami kesulitan napas, sehingga dilarikan ke Pukesmas Narmada. Setelah ditangani dipuskesmas, kondisi almarhum sempat normal sehingga dipulangkan. Sesampai di rumah almarhum mengalami sakit dada sehingga keluarga mengontak ambulans untuk dibawa ke Rumah Sakit Awet Muda. Namun sebelum sampaidi rumah sakit, almarhum dinyatakan sudah meninggal.  (her)