14 Paket Jalan Senilai Rp 99 Miliar Belum Ditender

0

Mataram (Suara NTB) – Sepertinya sudah menjadi kebiasaan Pemkot Mataram mengerjakan proyek fisik di akhir tahun. Pasalnya, hingga memasuki triwulan keempat, 14 paket proyek jalan senilai Rp 99 miliar lebih belum ditender.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura dikonfirmasi, Jumat, 30 September 2016 menjelaskan, perbaikan jalan senilai Rp 99 miliar ini merupakan tambahan anggaran dana alokasi khusus (DAK) Pemerintah Pusat yang dikeluarkan berdasarkan Keputusan Presiden langsung. Kepastian tambahan anggaran ini keluar akhir Agustus lalu. Pihaknya pun melakukan penyesuaian dengan membagi pengerjaan jalan menjadi 14 paket.

14 paket proyek ini rencananya paling lambat, Senin, 3 Oktober 2016 sudah mengirimkan pelaksanaan fisik ke LPSE (layanan pengadaan sistem elektronik) Kota Mataram untuk ditender. Pihaknya lebih mendahulukan pengadaan konsultan pengawasan. Pengalaman penunjukan konsultan pengawas lebih lama dibandingkan tender. Paling tidak, penunjukan kontraktor pelaksana awal Oktober.

Dijelaskan, 14 paket proyek ini akan dikerjakan minimal 14 hingga 16 kontraktor. Paling tidak dalam jangka waktu dua bulan sudah tuntas. Sebab, pengerjaan dipecah – pecah di sejumlah ruas jalan lingkungan. Mahmuddin menyebutkan, 14 paket ini panjangnya mencapai 70 kilometer tersebar di enam kecamatan. “Jalan yang diperbaiki umur teknis harus dilakukan pemeliharaan dan ada yang rusak meski harus diperbaiki,” paparnya.

Disebutkan, jalan lingkungan baru masuk kategori satu (K1) panjangnya mencapai 380 kilometer. Sedangkan, jalan dibawah tanggungjawab Pemkot Mataram sebanyak 500 km. Akan tetapi, tidak semua bisa dihotmix karena persyaratan jalan masuk K1 jalan – jalan lebarnya 3 meter dan terkoneksi jalan utama. Dari 380 km jalan lingkungan yang ada, 99 persen sudah rampung.

Apakah tidak ada kekhawatiran terhadap kualitas mengingat cuaca serta proyek terkesan dikebut? Pemerintah tidak pernah ada unsur kesengajaan mengerjakan proyek di akhir tahun. Tetapi anggaran tambahan diterima akhir Agustus, sehingga perencanaan dikebut. Disamping itu, Kementerian PUPR mendesak segera melaksanakan. Dia menjamin meski musim hujan tidak akan terganggu. (cem)