Kembangkan Wisata Halal, Pandeglang Belajar Ke Mataram

0

Mataram (suarantb.com) – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dan para pelaku pariwisata di daerah itu mengunjungi Kota Mataram untuk belajar bagaimana mengembangkan wisata halal. Rombongan berjumlah 30 orang dipimpin Kepala Dispar Pandeglang, H. Abdul Gaffar. Selain pelaku pariwisata, dalam rombongan juga ikut serta Kepala Bappeda Pandeglang dan Ketua Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia.

Abdul Gaffar mengaku kagum melihat keberhasilan NTB dalam mengelola pariwisata. Pihaknya memilih NTB sebagai daerah utama tujuan studi banding karena daerah ini terkenal dengan wisata halalnya yang telah diakui di tingkat dunia.
Latar belakang penduduk yang mayoritas muslim juga menjadi salah satu alasan. Sama seperti Pandeglang yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

“99 persen penduduk kami beragama islam,” akunya usai pertemuan dengan Dispar Kota Mataram, Kamis, 23 Februari 2017.
Mereka ingin mengetahui lebih dalam tentang pengelolaan dan dukungan dari Pemkot Mataram dalam mengembangkan pariwisata. Apalagi banyak objek wisata di daerah ini yang mulai dikenal pesat baik tingkat di nasional maupun internasional.

Pandeglang sendiri memiliki beberapa objek wisata yang cukup terkenal seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Panaitan, dan Kampung Baduy. Hanya saja masih banyak potensi yang belum digali untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata utama.

Selain itu, studi banding ini dilakukan untuk merespons kepercayaan pemerintah pusat kepada Kabupaten Pandeglang yang juga ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sektor pariwisata, seperti halnya KEK Mandalika. “Pemerintah pusat mendukung kami untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus sektor pariwisata,” ungkapnya.

Pelaku wisata sengaja dilibatkan dalam kunjungan ini sehingga mereka bisa ikut mengembangkan destinasi wisata di Pandeglang. Gaffar berharap rombongan yang ikut tidak semata liburan. Tetapi ilmu yang diserap dapat segera dikembangkan.
Selama tiga hari berada di Lombok, rombongan akan berkunjung ke beberapa objek wisata alam, seperti Pantai Senggigi dan Gili Trawangan. Tujuannya melihat langsung praktek pariwisata di dua objek ternama itu.

Sementara itu, Ketua Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Universitas Indonesia, Banu Muhammad menuturkan, destinasi wisata halal telah menjadi ikon dunia. Jepang dan Thailand sangat serius mengembangkan wisata halal. Sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke dua negara itu. Sementara Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, masih kalah jauh dari negara itu. “Malah kita yang tidak punya perhatian serius untuk wisata halalnya,” tuturnya.

Ia terlibat dalam kunjugan ini untuk melihat perkembangan sektor pariwisata di Mataram. Ia mengakui Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, tetapi belum dikelola sepenuhnya. “Insya Allah dengan Mataram dan Pandeglang beserta daerah lainnya, kita bisa mengejar,” harapnya. (anh)