Walikota Mataram Programkan Penataan Rumah Pinggir Pantai

0

Mataram (suarantb.com) – Permasalahan rumah tidak layak huni atau rumah kumuh di Kota Mataram masih menjadi persoalan utama. Bahkan di 2016 ini, jumlah rumah kumuh kian bertambah, terutama di wilayah pesisir. Untuk itu, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh berkomitmen lebih serius mengatasi persoalan rumah kumuh di tahun anggaran 2017 mendatang.

Salah satu program yang diprioritaskan dalam RPJMD 2016-2021 adalah penataan rumah kumuh di daerah pinggir pantai atau pesisir. “Target kita bagaimana pinggir pantai ini bersih, tidak ada lagi rumah-rumah (kumuh) di pinggir pantai yang selama ini masih ada,” ujarnya, Senin, 7 November 2016.

Pemkot Mataram berkeinginan merelokasi warga yang tinggal di pinggir pantai sebagai bentuk sterilisasi wilayah pinggir pantai sebagai pemukiman. Pasalnya kawasan pinggir pantai dianggap rawan bencana, seperti banjir rob.

“Kalau terjadi iklim yang ekstrem yang biasa kita alami di bulan Desember dan seterusnya, itu rawan bencana,” jelasnya.

Rumah kumuh pinggir pantai ini pun termasuk dalam pelanggaran tata ruang Kota Mataram. Oleh karena itu, relokasi dianggap merupakan solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Sementara ini relokasi rumah kumuh pinggir pantai ditargetkan di wilayah Ampenan. Warga akan dipindahkan ke wilayah utara Depo Pertamina atau sekitar Bekicot, Ampenan dimana bangunan di sekitarnya juga akan ditata. Pemkot Mataram juga mengajak masyarakat sekitar bekerja sama melakukan penataan terhadap bangunan-bangunan tersebut.

Setelah itu, relokasi akan terus dilakukan hingga ke wilayah selatan. Kendati di wilayah selatan telah dilakukan pembersihan, namun rumah kumuh tetap bermunculan.

“Kita ingin semuanya bersih. Itu diantaranya program-program yang kita prioritaskan tahun 2017,” ujarnya. (rdi)