Usai Gempa, Sembalun Masuk Wilayah Krisis Air Bersih

0
Kepala Bidang Kedaruratan dan Urusan Logistik pada BPBD Lotim,  Lalu Rusnan (Suara NTB/yon)

Selong (Suara NTB) – Bencana gempa bumi yang terjadi pada tahun 2018 lalu masih menimbulkan persoalan baru bagi masyarakat di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Terutama sekali bagi masyarakat di Kecamatan Sembalun yang mengalami kondisi cukup parah akibat guncangan gempa. Pasalnya, masyarakat di wilayah yang terdapat di bawah kaki Gunung Rinjani ini mengalami krisis air bersih lantaran aliran pipanisasi yang mengalir dari pegunungan masih terputus.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Urusan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim, Lalu Rusnan, mengatakan pihaknya sudah memetakan sebanyak 7 kecamatan yang akan mengalami krisis air bersih tahun 2019 ini, di antaranya Kecamatan Terara, Sembalun, Sambelia, Sakra Timur, Jerowaru, Keruak, Suela dan Wanasaba.

Namun khusus di wilayah Kecamatan Sembalun, krisis air bersih terjadi dikarenakan aliran perpipaan air bersih di wilayah tersebut terputus akibat gempa bumi yang terjadi pada tahun 2018 lalu. Sementara daerah Sembalun tidak dilayani oleh PDAM, karena wilayah yang terletak di bawah kaki Gunung Rinjani itu sumber mata air. “Sembalun untuk tahun ini masuk wilayah yang kita layani air bersih karena aliran pipanisasi dari gunung masih belum selesai diperbaiki,” katanya, Kamis,  20 Juni 2019.

Kendati demikian, bantuan perpipaan terus dilakukan. Proses perbaikan dan penyambutan pipanisasi dari arah pegunung ke pemukiman masyarakat masih proses penyambungan yang dipastikan dalam waktu dekat dapat tuntas, sehingga Kecamatan Sembalun tidak lagi masuk wilayah kekeringan. “Memang wilayah yang terdampak bertambah saat ini. Dulunya enam wilayah sekarang bertambah menjadi tujuh wilayah, yaitu Sembalun,” jelasnya.

Pemetaan krisis air bersih sendiri sudah dipetakan sejak bulan Februari hingga enam bulan November. Sedangkan saat ini yang melakukan permintaan untuk pendistribusian air bersih yaitu Desa Batu Nampar Selatan Kecamatan Jerowaru. “Yang secara rutin kita layani yaitu Desa Batu Nampar Selatan,”tutupnya. (yon)