Titian Batu, Bukti Sejarah Tetebatu yang Tak Terurus

0
Batu inilah yang menjadi asal mula penamaan Desa Tetebatu. Batu ini dulunya dipergunakan warga untuk menyeberang sungai. (Suara NTB/rus)

Desa Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kini menjadi buah bibir. Hal ini karena desa wisata ini yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia dalamlomba Best Tourism Village (BTV) United Nation World Tourism Organization (UNWTO).

MENJADI wakil negara ke kancah dunia, pemerintah pun mulai melakukan beberapa kegiatan pembenahan. Antara lain membenahi infrastruktur menuju objek wisata Tetebatu hingga penelusuran atas sejarah dari nama Desa Tetebatu itu sendiri.

Bupati Lotim, H. M. Sukiman Azmy menanyakan sendiri di mana lokasi titian batu yang menjadi sejarah dari penamaan  Desa Tetebatu. Dimana, nama desa Tetebatu itu berasal dari dua kata, yakni Tete dan Batu. “Dimana Tetebatu ini berada kita minta ditelusuri, kita akan perbaiki,” ujar bupati saat diwawancara Suara NTB. Bukti sejarah dari penamaan itu kata bupati harus ada.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Tetebatu, Zainul Padli saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, Tetebatu yang dimaksud bupati itu masih ada sampai sekarang. Lokasnya berada di Gubuk Tetebatu, Dusun Lingsar Desa Tetebatu

Pemerintah berencana untuk memugarsalah satu bukti sejarah tersebut. “Nike yang kita tunggu (ini yang kita tunggu) agar ada untuk edukasi generasi selanjutnya,” kata Padli.

Ketua Pokdarwis Tetebatu ini mengaku juga baru menyadari pentingnya sejarah dan harus dilestarikan. Titian batu tersebut terbilang sudah sangat lama tak terurus. “Mungkin hampir 50 tahunan tak terurus,” terangnya.

Hal ini juga luput dari perhatian pemerintah. Rencana pemerintah untuk menata bukti sejarah ini sangat diapresiasi. Warga Desa Tetebatu diyakini akan sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada bupati.

Titian batu itu tak terurus karena lama ambruk. Sebelumnya, titian atau jembatan batu ini merupakan jalur penghubung antara KampungKopong ke Kampung Tetebatu. Kampung Kopong berada di sebelah barat dan Tetebatu berada di sebelah timur. “Kampung di sebelah timur inilah yang menjadi nama asli gubuk atau KampungTetebatu,” tutur Padli. Terlihat saat ini, batuan besar ini tak terurus. Bentuknya masih berupa titian. (rus)