Tiga Tahun Tetap Kompak, Jadi Alasan PKS Dukung Zul-Rohmi Jilid II

0
Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah bersama Sembirang Ahmadi dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu.(Suara NTB/ndi)

Mataram (Suara NTB) – Pemerintahan Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah bersama Wakil Gubernur Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) sudah berjalan tiga tahun. Dalam kurun waktu itu, Zul-Rohmi masih tetap kelompok dan solid dalam menjalankan roda pemerintahan.

Kekompakan itulah yang membuat PKS kemudian kepincut untuk tetap mempertahankan duet Zul-Rohmi jilid II diusung kembali di Pilgub NTB 2024 mendatang.

“Kekompakan dalam menghadapi segala tantangan yang dihadapi dalam tiga tahun terakhir ini. Itu menjadi alasan utama PKS kemudian ingin melanjutkan paket ini,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS NTB, Sembirang Ahmadi kepada Suara NTB, baru-baru ini.

Sembirang melihat, pemerintah Zul-Rohmi selama tiga tahun ini menghadapi tantangan yang sangat berat. Karena dihimpit oleh bencana secara beruntun, mulai dari gempa bumi dan sampai sekarang masih berjibaku dengan Pandemi Covid-19.

Namun demikian hal itu bisa dilewati oleh Zul-Rohmi dengan sangat baik, sebab kekompakan merupakan modal utama untuk bisa melewati segala tantangan yang dihadapi. Duet dou Doktor ini benar-benar mengerahkan energinya untuk mengatasi segala tantangan pembangunan daerah.

“Antara Gubernur dan Wagub ini seiring sejalan, tidak ada konflik, tidak ada perpecahan. Energi mereka itu fokus terkonsolidasi untuk menyelesaikan seluruh tantangan pemerintahan dalam tiga tahun ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut didampaikan oleh Ketua Komisi III DPRD Provinsi NTB itu bahwa selama tiga tahun pemerintahan, Zul-Rohmi diakuinya banyak mendapatkan tekanan, termasuk tekanan politik. “Tapi mereka mampu beradaptasi dalam situasi apapun, mereka tak tergoyahkan walaupun ada isu, fitnah sana sini,” tegasnya.

Ditiga tahun pemerintahan Zul-Rohmi ini, Sembirang mengakui bahwa capaian pembangunan masih banyak yang belum tercapai sesuai target. Akan tetapi hal itu bukan semata-mata karena lemahnya kinerja pemerintah, melainkan juga karena faktor Pandemi Covid-19.

“Kita akui memang di periode pertama ini banyak hal yang sulit tercapai sesuai rencana semula, karena banyak hambatan seperti pandemi. Tapi itulah alasannya juga kenapa PKS bersikeras melanjutkan duet ini ke periode berikutnya untuk melanjutkan pembangunan yang sudah berjalan ini,” pungkasnya. (ndi)