Tidak Semua Siswa Mengerjakan Tugas Daring

0

Mataram (Suara NTB) – Pembelajaran dalam jaringan (daring) selama siswa belajar di rumah memiliki banyak tantangan. Salah satunya tidak semua siswa mengerjakan tugas daring yang diberikan oleh guru. Meski demikian pihak sekolah mengupayakan kualitas pembelajaran daring tetap terjaga.

Kepala SMPN 5 Mataram, H. Muhamad Ali pada Rabu, 29 April 2020 mengatakan cukup banyak kendala pembelajaran daring, salah satunya tidak semua siswa melaksanakan tugas yang diberikan guru secara daring. Hal itu diketahui dari laporan siswa ke guru. Di samping itu, ada juga guru yang tidak sepenuhnya menguasai teknologi informasi secara bagus.

Ali menyampaikan, ketika siswa kesulitan mengakses internet, pihaknya mempersilakan siswa datang ke sekolah menggunakan internet sekolah. Guru juga dipersilakan ke bendahara sekolah untuk meminta dana membeli paket internet. Dengan catatan, guru tersebut bisa menunjukkan hasil pembelajaran selama ini.

Pihak sekolah mengupayakan kualitas pembelajaran dalam jaringan (daring) tetap terjaga. Membuat perencanaan, penilaian, dan pelaporan yang tepat diharapkan bisa menjaga kualitas itu. Sekolah juga cari cara agar siswa yang tidak memiliki sarana bisa terbantu.

Ali mengatakan, pembelajaran daring tetap dipantaunya agar kualitas pembelajaran tetap dijaga walau dalam masa Covid-19. Langkah awal yang dilakukan pihaknya dengan membuat perencanaan yang bagus. “Membuat materi yang pas sesuai dengan jenjang kelas, seperti kelas VII berbeda dengan kelas VIII,” katanya.

Jadwal pelajaran yang teratur juga disusun, tugas-tugas yang diberikan ke siswa tidak menumpuk di hari tertentu. Sekolah juga meminta hasil tugas oleh siswa untuk dinilai. Guru melakukan penilaian terhadap tugas siswa itu. Lalu semua hasil itu dibuat laporan untuk melihat apa saja kendala yang dihadapi dalam pembelajaran.

Seperti diberitakan sebelumnya masa belajar di rumah diperpanjang sampai dengan Senin, 11 Mei 2020. Kepala Disdik Kota Mataram, Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd., M.Pd., pada Senin, 27 April 2020 mengatakan, pihaknya meliburkan kegiatan pembelajaran di sekolah per dua minggu agar bisa dievaluasi.

“Anak-anak melaksanakan tugas-tugas harus lebih santai, guru-guru juga diharapkan berikan pembelajaran bersifat rekreatif. Siswa mohon tetap belajar di rumah sesuai kondisi keluarga masing-masing. Materi dapat dilihat di beberapa media atau aplikasi lainnya yang diminta oleh guru” katanya.

Fatwir mengatakan, guru-guru membuat model pembelajaran yang bisa dilaksanakan oleh siswa dengan kondisi seperti saat ini. Siswa harus mendapatkan pelayanan dasar dari guru-guru dengan segala metode. “Bila memungkinkan guru bisa hadir di kelompok kecil 4 atau 5 orang melakukan home visit atas kerja sama dengan orang tua,” katanya. (ron)