THR Cair, Kunjungan ke Perbankan Melonjak

0

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah telah melakukan pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) Selasa kemarin. Tingkat kunjungan nasabah ke perbankan terlihat melonjak signifikan. Umumnya, keperluan nasabah untuk penarikan tunjangan sekali setahun ini.

Suasananya terlihat berbeda dari biasanya di Bank NTB. Nasabah berjibun di ruang tunggu kantor pusat Bank Pembangunan Daerah (BPD) ini. Antrean siang Selasa, 5 Juni 2018 kemarin mengular. Beberapa nasabah menyebut kunjungannya itu dalam rangka mencairkan THR yang telah mereka terima di rekeningnya.

Tidak saja di unit-unit pelayanan langsung. Antusiasme pegawai menerima tunjangan ini bisa juga dilihat dari tingginya kunjungan ke mesin-mesin ATM. Untuk awal bulan ini, ASN menerima gaji bulanan dan THR. Selanjutnya, TKD dan gaji ke 13 juga cair di Bulan Juli ini.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB membenarkan out flow (uang keluar) sebelumnya mengalami trend peningkatan. Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Ocky Ganesia di ruang kerjanya menejelaskan konfirmasi ini.

Pada 4 Juni 2018, penarikan uang oleh perbankan mencapai Rp 135,6 miliar. Kas keliling Rp 3,5 miliar, kas titipan Rp 116,7 miliar, sehingga ditotal di tanggal tersebut uang yang dikeluarkan Bank Indonesia sebesar Rp 255,8 miliar.

Untuk layanan kas bulan Ramadhan periode 14 Mei 2018 – 4 Juni 2018, Bank Indonesia memproyeksikan kebutuhan uang di NTB mencapai 2,420 miliar triliun. Realisasinya sebesar Rp 1,288 triliun atau sekitar 53,22 persen.

Dirincikan, penarikan perbankan di proyeksikan Rp 1,9 triliun, realisasi Rp 942,5 miliar (49,58 persen). Lalu kas keliling, proyeksi Rp 28 miliar, realisasi Rp 11,8 miliar (42,24 persen). Dan kas titipan, proyeksi Rp 491 miliar, realisasi Rp 334 miliar (68,02 persen).

Tanggal 8 Juni ini hari terakhir para ASN aktif, seterusnya hingga beberapa hari pasca lebaran, memasuki libur panjang. Untuk mengantisipasi kebutuhan uang, Bank Indonesia berkoordinasi dengan perbankan untuk tetap memberikan pelayanannya. Baik pelayanan manual, maupun IT.

Ocky memastikan, ATM-ATM sepanjang libur panjang tetap terisi. Sebab diyakini, di masa libur panjang ini masyarakat lebih cenderung konsumtif.

“Kita tetap berkoordinasi dengan perbankan agar mereka memperhatikian liquiditasnya. Bahkan tanggal 19 dan 20 Juni, Bank Indonesia juga masuk untuk melakukan operasional terbatas, melayani kebutuhan uang perbankan,” jelas Ocky.

Sebelumnya, Bank Indonesia memproyeksikan, pencairan THR sebesar satu kali gaji kepada ASN bulan puasa ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi, hingga sebesar 0,4 persan – 0,6 persen. Dampaknya paling besar akan menghidupkan sektor perdagangan dan jasa lainnya. (bul)