Temui TGB, Ini Agenda Ridwan Kamil Hari Ini

0

Mataram (Suara NTB) – Walikota Bandung, M. Ridwan Kamil, hari ini bertemu dengan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi alias TGB. Selain bertemu TGB, Ridwan Kamil juga akan mendatangi sejumlah tokoh dan organisasi.

Saat ini, Walikota Bandung yang akrab disapa Kang Emil itu masih bertemu dengan TGB di ruang kerjanya. Informasi yang diperoleh suarantb.com dari sopir yang mengantarnya, selain bertemu TGB Kang Emil juga akan mengunjungi sejumlah pihak lainnya.

Ia rencananya akan berkunjung ke kampus Universitas Muhammadiyah Mataram (UMM). Usai dari UMM, ia diagendakan akan bertemu dengan Bupati KLU, Najmul Akhyar. Dari sana, ia akan mengakhiri kegiatannya di salah satu dari tiga Gili.

Kemarin, Kang Emil juga berkesempatan berbagi inovasi dan pengalamannya dalam membangun Kota Bandung, dengan Walikota Bima, H. M. Qurais H. Abidin beserta kepala OPD ruang lingkup pemerintahan Kota Bima, di halaman depan kantor Walikota Bima.

Pada kesempatan itu, Walikota Bandung yang akrab disapa Kang Emil ini, memberikan sedikit pengalaman serta inovasinya. Sebuah program yang cukup terkenal, yakni smart city (Kota pintar).

Kata dia, dalam 3 tahun terakhir, program smart city tersebut diklaim telah menunjukkan keberhasilan yang terus membaik dari tahun ke tahun. Mulai dari peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) perbaikan pendidikan hingga pengganggaran.

Selain itu, pada ruang lingkup pemerintah Kota Bandung, semua pekerjaan seluruh SKPD harus disertai dengan bukti foto. Kemudian hasilnya Ia wajibkan untuk diposting atau diunggah di media sosial (Medsos).

“Misalnya jika ditanyakan oleh masyarakat, apa saja tugas dan kegiatan Sat Pol PP. Tinggal saya arahkan untuk mengecek atau membuka sosmed. Semuanya akan terlihat foto-fotonya,” kata Kang Emil, Rabu, 12 Juli 2017.

Dalam hal kebijakan tidak, bagi Emil tidak ada istilah Asal Bapak Senang (ABS), yang diterapkan pada bawahannya atau para pembantunya. Karena selama ini banyak dibohongi dan dikerjain.

“Bilangnya sudah rampung dan selesai, tahu-tahunya masih kacau dan amburadul. Tapi saya ubah, setiap kepala SKPD yang melaporkan hasil kerjanya, saya wajibkan menyertai foto sebelum dan sesudah dikerjakan. Kan bisa diketahui yang kerja dan tidak,” katanya.

Diakuinya dalam menjalankan, program smart city. Pemerintah Kota Bandung menyediakan sebanyak 300 perangkat lunak dengan menelan anggaran ratusan miliar rupiah.

“Namun hasilnya cukup baik. Berkat adanya program ini APBD yang dulunya boros dan dibelanjakan begitu saja, kini efisien dan langsung dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Lantaran Pemerintah kota Bima juga menerapkan program serupa. Pihaknya akan mendukung langkah itu, dengan menghibahkan 300 perangkat lunak untuk kebutuhan berbelanja berdasarkan kebutuhan. (aan/uki)