Tangani Kekeringan, Lobar Kekurangan Kendaraan Angkut Air

0

Giri Menang (Suara NTB) – Kekeringan di Lombok Barat terjadi sejak beberapa bulan terakhir dengan jumlah desa terdampak 30 desa di enam kecamatan. Kendala dialami pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dalam mendroping air bersih ke warga terdampak.

Sekretaris BPBD Lobar, Nanda Kurniawan mengatakan, 30 desa terdampak kekeringan tersebar di enam kecamatan. Secara rinci disebutkan, kecamatan Sekotong ada delapan desa, Kecamatan Lembar ada enam Desa, kecamatan Gerung tiga desa, Kuripan Empat desa, Batulayar Tujuh desa dan Gunungsari dua desa.  “30 desa terdampak kekeringan. Secara operasional kami di BPBD kekurangan kendaraan untuk droping air bersih, meski pun tahun ini mendapatkan satu unit mobil tangki dari bantuan BRI,” katanya.

Dikatakan, kendala tersebut harus menjadi perhatian bersama agar pelayanan terhadap masyarakat terdampak kekeringan bisa maksimal dilayani untuk mendapatkan air bersih. Kalau pun ada bantuan kendaraan dari BRI, namun belum diserahkan ke BPBD karena masih perlu proses pencatatan di BPKAD. Persoalan kendaraan operasional ini menjadi kendala tiap tahun BPBD. Tim TRC hanya mengunakan dua kendaraan pick up untuk droping air. Itupun dengan kondisi kerap mengalami kendala di lapangan. Bahkan pernah rem blong disaat mengangkut air, hingga nyaris membuat petugas celaka. “Pernah jatuh dulu,” ujarnya.

Untuk droping air pun, tim menggunakan kendaraan pick up dengan mengangkut air menggunakan tandon. Kondisi ini cukup menjadi Kendala karena petugas kesulitan. Ia menambahkan, sejauh ini sudah banyak Desa yang meminta droping air, seperti di Sekotong, Pelangan. Pihaknya pun sudah mulai mendroping air sejak pekan lalu.

Kepala Dinas Damkar Lobar, Sahlan mengatakan pihaknya sudah menerima permintaan droping air dari desa. Sejauh ini, sudah ada beberapa desa di daerah Batulayar terkena kekeringan. Pihaknya bersama kecamatan pun sudah turun mendroping air bersih. Menurut prediksi kekeringan akan parah melanda daerah ini pada Agustus keatas. “Mudahan-mudahan kita segera diberikan mobil tangki dari BRI itu. Sudah kami bersurat ke BPKAD,” imbuh dia. (her)