Tak Digubris Pemda, Pelaku Wisata Perbaiki Sendiri Jetty Gili Trawangan

0

Tanjung (Suara NTB) – Kalangan pengusaha Gili Trawangan dari hotel, restoran dan spedboat terpaksa memperbaiki sendiri jembatan jetty Gili Trawangan. Kondisi jetty yang banyak berlubang, rusak dan sebagainya dikhawatirkan mengancam keselamatan para wisatawan.

Perbaikan dermaga jetty Gili Trawangan dilakukan Senin, 16 Juli 2018 siang. Tampak para pelaku usaha dari manajer hotel dan kalangan boatman, bergotong royong memperbaiki satu-satunya jembatan penyeberangan di Gili Trawangan itu.

Manajer Hotel Kokomo Gili Trawangan, Ahmad, kepada Suara NTB mengungkapkan, aksi tanggap dilakukan oleh para pelaku wisata Gili Trawangan menyikapi kondisi jetty Gili Trawangan. Pasalnya, prasarana penghubung transportasi yang dilalui para wisatawan itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Beberapa titik jembatan berlubang, termasuk di tangga jetty.

“Kami berinisiatif menghimpun dana sukarela dari asosiasi perhotelan dan speedboat untuk memperbaiki dermaga, karena kondisi dermaga cukup berbahaya bagi keamanan wisatawan,” ungkap Ahmad.

Aksi penghimpunan dana sudah dilakukan oleh para pengusaha. Di mana dari boatman terkumpul dana sebesar Rp 1,8 juta. Sedangkan dari perhotelan terkumpul sumbangan yang jumlahnya antara Rp 4 juta sampai Rp 5 juta. Dana itu selanjutnya akan dialokasikan untuk membeli papan guna merenovasi jembatan dan tangga yang sudah tidak layak pakai.

Disebutkan Ahmad, pelaku wisata akan memprioritaskan renovasi pada titik yang yang dianggap paling parah. Antara lain, tanggan turun sepanjang 2 meter, tangga naik sepanjang 3 meter dan jembatan yang berlubang.

“Kondisi ini sangat membahayakan, untuk turun naik tangga wisatawan harus dipegang, kalau tidak bisa nyebur ke laut. Bagi wisatawan lokal bisa saja lompat kesana kemari (hindari lubang) tapi wisawatan asing kan tidak mungkin,” jelasnya.

Ahmad menambahkan, kondisi jetty itu sudah disuarakan ke Pemda Lombok Utara meski tidak secara langsung. Beberapa pengusaha memposting kondisi jetty melalui media sosial facebook. Awalnya, para pengusaha berharap postingan itu akan ditanggapi oleh Pemda, termasuk Pemprov NTB.

“Kemarin pagi kawan-kawan sudah mulai bergotong-royong memperbaiki. Sementara ini kita prioritaskan mana yang paling parah, karena kita tidak mungkin perbaiki semua,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Lombok Utara, Agus Tisno, S.Sos., dikonfirmasi di ruang kerjanya mengamini adanya kerusakan di jetty Gili Trawangan. Jetty itu sendiri dibangun tahun 2013 lalu, sehingga wajar menurut dia, kondisinya saat ini memprihatinkan.

“Awal tahun 2018 kita sudah turun memperbaiki dari dana swadaya. Kita urunan seadanya untuk membeli material. Tetapi karena angin kencang dan ombak besar, jetty tidak tahan lama,” ujarnya.

Setelah Dishub turun, Dispar NTB juga melakukan hal serupa. Hanya saja, pola tambal sulam yang dilakukan tidak akan berdampak signifikan terhadap keberlangsungan dermaga.

“Saat ini kita sedang menunggu langkah pusat, karena sudah pasti dermaga Trawangan akan dibangun permanen oleh Kementerian Perhubungan pada tahun 2019. Sekarang masih dilakukan DED dermaga,” tandasnya. (ari)