TKI Asal Bima Dikabarkan Meninggal di Salomon

0

Bima (Suara NTB) – Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal desa Kangga Kecamatan Langgudu bernama Muslim Aljabar, dikabarkan meninggal dunia di Negara Kepulauan Salomon, diduga karena kecelakaan kerja.

Infomasi yang dihimpun Suara NTB, kabar meninggalnya Muslim diterima oleh keluarga dari salah seorang rekan kerjanya, pada Sabtu, 4 Maret 2017, melalui telepon. Bahwa korban meninggal akibat tertimpa kayu yang dimuat sebuah truk yang dikendarainya.

Di negara yang berada di Kepulauan Samudra Pasifik dan berbatasan dengan Negara Papua Nugini tersebut, korban berprofesi sebagai sopir dan operator truk serta sudah bekerja mulai pada bulan Januari 2017 lalu.

“Sejak mendengar kabar itu keluarga besar terutama istri korban masih shok dan susah diajak bicara,” kata tetangga korban, Taufik.

Dia menjelaskan, warga setempat telah melakukan pertemuan membahas masalah tersebut. Terutama memastikan jenazah untuk dibawa pulang, supaya dimakamkan di kampung halaman.

“Informasinya pihak perusahaan yang mempekerjakannya bersama dan KBRI membantu memulangkan jenazah korban,” terangnya.

Sementara itu, Camat Langgudu, Drs. M. Rum mengaku belum mengetahui adanya informasi itu. pihaknya akan menelusurinya dalam waktu dekat. Apalagi di desa setempat sulit akses jaringan telekomunikasi.

“Nanti saya akan tanyakan Pjs Kadesnya yang kebetulan staf Camat,” ujarnya.

Sementara itu, pegawai Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Bima, Mulianto, mengaku hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya seorang TKI asal Kabupaten Bima yang meninggal dunia.

“Jujur saja kami baru tahu informasi ini kalau ada TKI yang meninggal di luar negeri,” ujarnya.

Untuk mengetahui hal tersebut, pihaknya akan menelusuri informasi tersebut apakah benar atau tidak. Dengan mengecek satu persatu nama TKI yang bekerja di luar negeri.

“Kalaupun tidak ada, kemungkinan yang bersangkutan melalui jalur illegal,” katanya.

Meski demikian, pihaknya berharap agar keluarga korban ataupun Pemerintah desa (Pemdes) setempat untuk melaporkan hal itu pada pihaknya, agar ditelusuri lebih mendalam. (uki)