RTH Pagutan akan Dikomersilkan

0
Walikota Mataram H. Mohan Roliskana didampingi Kadis PUPR, Miftahurrahman, Kadis PKP M.Nazaruddin Fikri,dan Kadis Pariwisata H. Nizar Denny Cahyadi mengecek fasilitas di kawasan RTH Pagutan, Jumat (13/1). Pemkot Mataram akan mengkomersilkan RTH Pagutan sebagai kegiatan rekrasi dan pusat kegiatan sosial masyarakat. (Insert) Kepala BPBD Kota Mataram mengawasi alat bekerja menata kawasan di sekitar bale budaya. (Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) – Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lingkungan Petemon, Kelurahan Pagutan Timur, Kecamatan Mataram akan dimanfaatkan sebagai ruang publik sekaligus sebagai pusat kegiatan masyarakat bersifat rekrasional. Peluang ini dapat dioptimalkan agar mendatangkan keuntungan bagi daerah.

Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengatakan, RTH Pagutan dikonsep sebagai taman kota kemudian ruang publik sekaligus sebagai tempat masyarakat menggelar kegiatan sosial serta ruang rekreasi. Peluang pemanfaatan RTH sebagai satu lokasi yang bisa manfaatkan agar mendatangkan profit bagi daerah.

Bangunan utama bencingah kedepan akan bisa disewa masyarakat untuk acara resepsi, organisasi, dan lain sebagainya. “Itu bisa mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD),” kata Walikota dikonfirmasi usai memantau proses penataan di area RTH Pagutan, Jumat 13 Januari 2023.

Infrastruktur utama telah rampung dan dapat dimanfaatkan, tetapi perlu pembenahan sarana-prasarana pendukung terutama landscape. Di tahun 2023, organisasi perangkat daerah yang memiliki keterkaitan dengan penataan kawasan ini agar mengarahkan programnya ke RTH Pagutan.

Selain menjalankan fungsi sebagai RTH, menurut orang nomor satu di Kota Mataram juga bisa dimanfaatkan sebagai konservasi kawasan dan tempat berkegiatan masyarakat. “Target saya di 2023 sudah bisa dimanfaatkan sesuai direncanakan,” tandasnya.

Intervensi program diakui perlu keroyokan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) teknis sehingga penataan kawasan tersebut bisa lebih maksimal. Pemkot Mataram akan mengarahkan kegiatan pertemuan di RTH. Kegiatan OPD di awal bulan Maret yakni musyawarah rencana pembangunan. Tetapi perlu diawali dengan penataan dan pembenahan terlebih dahulu. “Iya, kita awali dengan Musrenbang di bulan Maret,” jawabnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi sebelumnya mengaku, bangunan bale budaya sejak awal dihajatkan sebagai tempat kegiatan sosial masyarakat. Dan, ini bisa dioptimalkan sebagai potensi PAD. Tentu tarifnya akan lebih murah dibandingkan dengan swasta. “Iya, tentu kita melihat peluang dan pasti tarifnya lebih rendah dibandingkan swasta,” ujarnya.

Bangunan bale budaya belum rampung dan perlu pembenahan. Pihaknya akan melengkapi fasilitas terutama ruang pertemuan, toilet, dan lain sebagainya. (cem)