Pilkada Kota Mataram, Ahyar Belum Putuskan Jadi Jurkam Paslon

0

Mataram (Suara NTB) – Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh belum memutuskan untuk menjadi juru kampanye salah satu bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Mataram pada pemilihan kepala daerah 9 Desember mendatang. Pertimbangannya, harus fokus menyelesaikan sejumlah program di akhir jabatan.

“Saya belum putuskan karena banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan,” katanya ditemui,Rabu, 2 September 2020.

Posisi Ahyar sebagai kader Golkar yang juga sebagai salah satu kandidat Ketua DPD Partai Golkar NTB, cukup berat. Partai Berlambang beringin telah mengusung H. Mohan Roliskana dan TGH.Mujiburrahman sebagai bapaslon Walikota dan Wakil Walikota pada kontestasi lima tahunan tersebut.

Di satu sisi, anaknya yakni H. Badruttaman Ahda telah dipinang mendampingi H.Lalu Makmur Said sebagai bakal Wakil Walikota. Makmur – Ahda (MUDA) diusung oleh Partai Gerindra, PKB dan PKPI.

Ahyar memiliki peran sentral untuk memenangkan paslon. Pasalnya, ia masih memiliki pengaruh karena menjabat sebagai kepala daerah. Disisi lain, basis massa serta loyalisnya dapat digerakan. Untuk cuti menjadi jurkam pada kampanye belum berani diputuskan.

“Saya tidak mesti kampanye. Tapi nanti saja kita lihat,” jawabnya.

Pengaturan cuti kampanye kepala daerah diatur dalam Pasal 38 PP Nomor 32 Tahun 2018. Kepala daerah yang menjadi juru kampanye pada pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Waliota harus mengajukan izin ke Kementerian Dalam Negeri.

Cuti tersebut harus dilaksanakan untuk satu hari kerja dalam satu minggu pada masa kampanye. Sedangkan, hari libur adalah hari bebas untuk kampanye.

Ahyar menegaskan, posisinya sebagai kepala daerah harus mampu menjaga netralitas. Jangan sampai keputusannya menjadi jurkam pada salah satu paslon, justru menimbulkan persepsi berbeda atau mengganggu roda pemerintahan.

Oleh karena itu, di akhir jabatannya hanya ingin fokus bekerja serta menyelesaikan program yang tertuang dalam visi – misi atau janji politik. “Saya ndak kampanye saja dibilang kampanye. Lebih baik fokus bekerja saja,” katanya. (cem)