Pasar Mandalika dan Cakra akan Direvitalisasi

0

Mataram (Suara NTB) – Dua pasar tradisional yakni Pasar Mandalika dan Cakranegara akan direvitalisasi. Sumber anggaran dari dana perbantuan Kementerian Perdagangan sekitar Rp6 miliar.

Dinas Perdagangan Kota Mataram, Jumat, 5 April 2019 mengkonsultasikan skenario revitalisasi dua pasar itu ke Jakarta. Kementerian Perdagangan tinggal memfinalisasi, sehingga anggaran tersebut bisa dieksekusi.

Disebutkan Kepala Dinas Perdagangan, H. Amran M. Amin, dana perbantuan diterima sekitar Rp6 miliar. Untuk revitalisasi Pasar Cakranegara Rp2,5 miliar dan Pasar Mandalika Rp3,5 miliar. Pembangunan pasar itu akan diekspose oleh konsultan untuk melihat gambaran umum kondisi fisik bangunan. “Hari ini (kemarin) Kabid Perdagangan, H. Dani berangkat konsultasi ke Jakarta. Insya Allah, langsung final,” kata Amran, Jumat, 5 April 2019.

Dana perbantuan diberikan pemerintah pusat bagi pasar tradisional yang terdampak gempa. Awalnya, Pemkot Mataram mengajukan proposal revitalisasi pasar. Kementerian Perdagangan hanya menyetujui dua pasar saja. Mereka juga telah mensurvei, sehingga menjadikan dua pasar tersebut jadi prioritas.

Konsep revitalisasi kedua pasar ini berbeda – beda. Pasar Cakranegara diselaraskan dengan konsep penataan kawasan bisnis Cakranegara. Sebanyak 15 toko milik pemerintah di Jalan AA Gde Ngurah akan dibongkar. Toko telah lama tidak ditata, sehingga terlihat kumuh. “Dana perbantuan ini untuk pasar yang terdampak pascagempa,” terang Amran.

Sedangkan pasar Mandalika penataannya tidak di satu tempat. Artinya, ada titik di wilayah timur dan barat akan ditata kembali. Seperti tempat pedagang ikan dan kacang – kacangan. Amran mengakui, revitalisasi pasar induk Mandalika tidak kali ini saja. Pemkot Mataram berulangkali menata mulai lapak maupun fisik bangunan lainnya.

Pedagang di dua pasar ini nantinya akan direlokasi. Lima belas pedagang yang menempati toko di Cakranegara akan dipindah ke atas. Pihaknya akan berkomunikasi kembali ke pedagang agar tidak menimbulkan gejolak. “Tapi pedagang sudah tahu rencana pemerintah. Tinggal kita undang lagi,” demikian kata dia. (cem)