Kepemimpinan Asprov PSSI NTB Simpang Siur

0

Mataram (Suara NTB) – Keputusan Asprov PSSI NTB menetapkan Khairul Bahtiar sebagai Plt. Ketua Umum Asprov PSSI NTB ternyata tidak diakui oleh yang bersangkutan. Bahtiar mengaku tidak pernah menerima jabatan Plt. Ketua Asprov PSSI NTB menggantikan Dr. H. Zainy  Aroni yang berhalangan tetap. Situasi ini melahirkan situasi yang simpang siur dalam kepemimpinan PSSI NTB.

Khairul Bahtiar yang dikonfirmasi Suara NTB, via ponselnya, Jumat, 7 April 2017 kemarin mengatakan dirinya tak pernah menerima jabatan Plt. Ketua Asprov PSSI NTB. “Saya tidak pernah menerima jabatan Plt. Ketua Asprov PSSI NTB. Saya sendiri  merasa tidak pernah mengundurkan diri ataupun menjadi pengurus Asprov PSSI NTB,” ucapnya singkat.

Sementara itu  informasi yang diterima Suara NTB  dari pengurus Asprov PSSI NTB menyatakan Bahtiar merupakan Plt. Ketua Umum Asprov PSSI NTB yang secara otomatis  ditunjuk menggantikan ketua umum Asprov PSSI NTB, Dr. H. Zainy Aroni yang berhalangan tetap beberapa tahun lalu.

Penetapan Bahtiar sebagai Plt. Asprov PSSI NTB  juga dibenarkan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Asprov PSSI NTB, Muhazam kepada Suara NTB, di Mataram, Jumat, 7 April 2017 kemarin.

Dikatakan Muhazam, penetapan Bahtiar sebagai Plt. Ketua Asprov PSSI NTB mengacu pada Statuta (aturan organisasi)  PSSI. Dimana apabila Ketua Umum Asprov PSSI NTB berhalangan tetap maka secara otomatis Wakil Ketua Asprov PSSI NTB menjabat Plt. Ketua Asprov PSSI NTB.

“Aturan statuta mengatur hal  itu, bukan keinginan  saya,” ucapnya.

Menurut Muhazam, apabila Bahtiar tidak bersedia menjadi Plt. Ketua Asprov PSSI NTB seharusnya disampaikan secara resmi oleh Bahtiar. Sehingga hal itu bisa dimusyawarahkan pihak Eksko Asprov PSSI NTB. Dalam hal ini Bahtiar membuat surat pernyataan tidak bersedia menjadi Plt. Ketua Asprov PSSI NTB, sehingga pihak Asprov PSSI NTB  bisa memilih salah satu eksko untuk menjadi Plt. Ketua umum Asprov PSSI NTB.

“Dalam kepengurusan Asprov PSSI NTB ada delapan orang anggota eksko. Kita bisa menunjuk salah satu dari delapan eksko itu untuk menjadi Plt. Ketua Asprov PSSI NTB,” ucapnya.

Ditambahkan Muhazam, terkait pernyataan Bahtiar yang mengatakan tidak pernah menerima jabatan Plt. Ketua Asprov PSSI NTB, dia sangat kecewa. Padahal menurutnya dia sudah berkoordinasi dengan Bahtiar terkait penunjukan Bahtiar sebagai Plt. Ketua Asprov PSSI NTB. Dan Bahtiar kata Muhazam siap mengemban amanah itu. Sayangnya Bahtiar justru menjawab tidak pernah menjadi pengurus Asprov PSSI NTB.

“Jangan melempar pernyataan yang bukan-bukan sehingga menjadi bola liar. Kalau tidak sanggup, harusnya dia ( Bahtiar ) berkoordinasi dengan anggota  eksko, sehingga posisi Plt. Ketua Asprov PSSI NTB bisa digantikan dengan salah satu anggota  eksko,” tegas Muhazam. (fan)