Jagung Dompu Beri Kontribusi Besar bagi Ketersediaan Jagung Nasional

0

Dompu (Suara NTB) – Produksi jagung Kabupaten Dompu masuk tiga besar daerah dengan produksi tertinggi di NTB. Potensi jagung dengan ketersediaan alam yang memadai sangat cocok memanfaatkan teknologi dalam rangka membantu petani untuk meningkatkan produksi, menekan biaya dan menjaga lingkungan.

Wakil Ketua Kadin Indonesia, Prof  Dr Hermanto Siregar pada acara peluncuran benih jagung bioteknologi di So Mada Jumba Desa Banggo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu menyampaikan, kekagumannya dengan potensi lahan yang dimiliki Kabupaten Dompu untuk pengembangan jagung.

Produksi jagung Kabupaten Dompu, bahkan ikut memberi kontribusi dalam ketahanan pangan nasional. Karena Dompu termasuk daerah yang mempelopori produksi jagung secara massal dan kini diikuti daerah lain. “Dulu Indonesia termasuk negara yang mengimport jagung, sekarang termasuk melakukan eksport dari kelebihan kebutuhan dalam negeri,” jelasnya.

Kadin, katan Prof Dr Hermanto Siregar, mensuport penuh atas pencapaian ini. Karena ujungnya dapat mewujudkan ketahanan pangan, dan ketahanan pangan menjadi wadah bagi kesejahteraan petani. Kalau jagung kurang, maka pakan untuk ayam dan lainnya juga terbatas. Sehingga harga naik, dan akan terjadi inflasi. “Menanam jagung tidak hanya memberi kesejahteraan, tapi juga ikut meningkatkan kesehatan masyarakat. Karena akan memberi cukup protein. Begitu pentingnya pangan dalam sistem rantai kebutuhan kita,” katanya.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, L. Mirza Amir Hamzah pada acara peluncuran benih jagung bioteknologi di So Mada Jumba Desa Banggo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu menyampaikan, produksi jagung Dompu masuk tiga besar penyumbang produksi jagung terbesar di NTB. Dari 2,3 juta ton jagung pipilan kering NTB tahun 2022, sebanyak 480 ribu ton jagung pipilan dari Kabupaten Dompu. Di tahun 2023 hingga  Juli, dari 1,8 juta ton jagung pipilan kering produksi NTB, sebanyak 353 ribu ton diproduksi dari Kabupaten Dompu.

Dengan sistem kemitraan cloos look oleh PT Bayer dengan petani akan memberikan kemudahan dan kepastian pasar bagi jagung yang diproduksi. Karena para petani dilakukan pendampingan sejak pengolahan lahan hingga pemasarannya. Bibit jagung yang memanfaatkan bibit bioteknologi juga menekan biaya produksi, meningkatkan produksi, dan menjaga  kelangsungan alam, sehingga akan menjadi percontohan bagi petani di Indonesia dan NTB khususnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP, MM secara terpisah mengatakan, apresiasinya dan bangganya karena Dompu menjadi daerah demplot bibit jagung bioteknologi. Karena petani bisa langsung belajar dan mempraktikkan sistem budidaya jagung dengan benih jagung bioteknologi. Sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan petani jagung terkait tingginya biaya. “Sehingga petani akan mendapatkan keuntungan lebih besar,” katanya. (ula)