IKM akan Rugi Jika Tak Teregister di Aplikasi SIMANIS

0

Mataram (Suara NTB) – Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Hj. Nuryanti SE, ME menegaskan kepada seluruh para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang ada di provinsi ini agar mengakses aplikasi SIMANIS. Jika tidak, IKM akan  rugi.

Simanis adalah Sistem Informasi Manajemen Industri yang disiapkan oleh Dinas Perindustrian Provinsi NTB, berguna untuk mendata para pelaku IKM/UMKM yang ada di Provinsi NTB untuk membantu dan memudahkan IKM/UMKM untuk banyak hal. IKM dapat mengakses aplikasi ini di laman https://simanis.ntbprov.go.id/.

Aplikasi ini adalah salah satu fasilitas pendataan digital yang disiapkan oleh pemerintah daerah Provinsi NTB untuk membuat data base/pemetaan IKM/UMKM di Provinsi NTB. seluruh IKM/UMKM dapat mengaksesnya. Dari aplikasi ini, kata Nuryanti, pemerintah daerah dapat memotret persoalan yang dihadapi oleh IKM untuk dicarikan jalan keluar persoalannya.

Bahkan dapat menjadi jejaring pasar bagi IKM. Dilihat dari aplikasinya, saat ini ada 646 IKM/UMKM yang tercover di SIMANIS. 475 diantaranya sudah dinyatakan terverifikasi, dan 171 belum terverifikasi. “Dari aplikasi ini, bisa kita potret berapa IKM yang eksis, kita padukan dengan data BPS, dan permasalahan-permasalahannya apa, bisa kita komunikasikan dengan baik. Sehingga kebijakan yang disiapkan pemerintah daerah bisa lebih tepat untuk tahun depan (2022),” ujarnya.

Jumlah IKM/UMKM di NTB tercatat mencapai ratusan ribu. Data resmi yang ada saat ini adalah data lama tahun 2016 lalu. Jumlah ini tentu menjadi pertanyaan. Apakah IKM/UMKM masih eksis, atau sebaliknya. “Ini kita rapikan semua untuk eksistensi. Data ini juga bisa diinput oleh OPD teknis, misalnya Dinas Pertanian dengan KWTnya, Dinas Kelautan untuk kelompok pengolah ikan, Dinas Peternakan, Dinas Kehutanan bisa juga masuk di sistem ini,” imbuhnya.

Masuk di aplikasi SIMANIS ini juga caranya sederhana. IKM/UMKM yang tidak bisa mengakses fasilitas ini, berarti masih dibutuhkan kerja keras untuk melek teknologi. Tidak ada pilihan lain selain bersahabat dengan teknologi. Karena saat ini teknologi adalah bagian dari sistem kehidupan.

Tentu menjadi PR juga, IKM/UMKM yang tidak melek teknologi. Sebab layanan jangkauan digital sudah menembus pelosok-pelosok. Dunia seperti sudah tak terbatas ruang dan waktu. SINAMIS inilah yang nantinya menjadi tolok ukur keadaan IKM/UMKM di NTB. NTB saat ini, kata Hj. Nuryanti, tengah merancang Peraturan Gubernur (Pergub) IKM-IKM yang sudah terverifikasi di SIMANIS akan otomatis mendapatkan nomor induk IKM.

Dan, IKM-IKM yang sudah mendapatkan nomor induk inilah yang akan menjadi perhatian untuk dibina, dari hulu ke hilir. Pemerintah juga akan mempunyai acuan data IKM di masing-masing desa/wilayah, apa persoalannya, lalu dijadikan acuan untuk disiapkan program. “Makanya, rugi kalau tidak mengakses SIMANIS dan terverifikasi diaplikasi ini,” demikian Nuryanti. (bul)