Harga Melonjak, Distan Minta Petani Tidak Jual Cabai ke Luar Daerah

0

Mataram (Suara NTB) – Harga cabai kembali melonjak. Tingginya harga ini dipicu stok mulai menipis. Petani diminta tidak memenuhi kebutuhan di daerah dan tidak menjual bumbu dapur tersebut ke luar daerah.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Horti pada Dinas Pertanian Kota Mataram, Umar Ismail dikonfirmasi Senin, 3 Oktober 2022 menyampaikan, melonjaknya harga cabai dipicu menurunnya produksi yang dipengaruhi oleh belum memasuki musim panen, tanaman diserang hama dan faktor cuaca. Di satu sisi, kebutuhan masyarakat meningkat setiap harinya. Tingginya kebutuhan masyarakat berpengaruh terhadap lonjakan harga di pasar. “Produksi kita memang menurun,” kata Umar.

 

Harga cabai rawit di pasar tradisional kisaran Rp65 ribu – Rp75 ribu/kg. Umar menyebutkan, pasokan cabai rawit yang masuk di Pasar Mandalika mencapai 1-1,5 ton per hari. Cabai paling banyak didatangkan dari daerah penyangga seperti Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Tengah. Pihaknya akan berkoordinasi dengan petani pengepul agar memenuhi kebutuhan daerah atau tidak menjual cabai ke luar daerah. “Sebenarnya kita sudah sampaikan sejak lama supaya cabai ini tidak dijual ke luar daerah. Penuhi dulu di sini supaya harga bisa stabil,” terangnya.

Pemerintah pusat sebenarnya telah berupaya menekan kenaikan cabai di daerah. Salah satu bumbu dapur tersebut selalu menjadi penyumbang inflasi. Di tahun 2022, Pemkot Mataram mendapatkan bantuan 20 hektar menanam bibit cabai. Selain itu, pemerintah membantu pupuk dan lain sebagainya. Tetapi, bibit cabai yang ditanam di atas lahan 20 hektar itu belum masuk masa panen. “Kalau sudah panen Insya Allah kebutuhan di Kota Mataram bisa terpenuhi,” ucapnya.

Kelompok tani yang sudah mendapatkan bantuan bibit cabai ditekankan tidak menjual cabai ke luar daerah. Bagaimana pun juga kata dia, bantuan diberikan itu sebagai upaya pemerintah memenuhi kebutuhan di daerah serta menekan lonjakan harga.

Di samping itu, Distan juga mendorong masyarakat mengembangkan hortikultura dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Misalnya, menanam cabai atau kebutuhan lainnya. Minimal kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi atau tidak perlu membeli ke pasar,sehingga membantu pemerintah menekan laju inflasi di daerah. (cem)