Sungai Jangkuk Meluap, Hujan Deras Diprediksi Terjadi Sampai 3 Hari Kedepan

0
Luapan air Sungai Jangkuk merendam pemukiman warga di Lingkungan Pejeruk Abian, Kelurahan Pejeruk. Genangan tersebut terjadi akibat intensitas hujan tinggi pada Jumat malam, 29 Januari 2021. (Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) – Hujan deras disertai angin kencang mengguyur Kota Mataram sejak Jumat sore, 29 Januari 2020. Cuaca ekstrem tersebut meningkatkan potensi genangan yang muncul di beberapa titik, terutama dengan meluapnya air Sungai Jangkuk yang melewati beberapa kelurahan.

Kabid Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Kota Mataram, Arif Rahman, genangan akibat luapan kali paling parah terjadi di Lingkungan Pejeruk Abian, Kelurahan Pejeruk, Kecamatan ampenan. “Itu air naik sampai se-mata kaki. Jadi sifatnya genangan,” ujarnya, Sabtu, 30 Januari 2021.

Kendati volume air di Sungai Jangkuk meningkat, luapan disebutnya tidak terjadi di semua wilayah. “Selain genangan kecil di jalan, peningkatan air di Sungai Jangkuk semalam tidak sampai mengkhawatirkan. Genangannya juga turun dengan cepat,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga tidak menemukan adanya pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang yang terjadi semalam. Hingga hujan mereda pada Sabtu dini hari atau sekitar pukul 00.30 Wita, pihaknya masih terus melakukan inventarisir dampak cuaca ekstrem hingga saat ini.

“Yang paling parah itu dampak angin besar ada abrasi pantai di Mapak Indah, itu seperti dulu lagi,” ujar Arif. Abrasi yang dimaksud telah terjadi sejak Kamis malam, 28 Januari 2021 dan menyebabkan setidaknya 6 rumah warga rusak berat.

“Kalau abrasi ini memang solusinya hanya dua kalau saya lihat; relokasi warga atau dibuatkan tanggul pemecah ombak. Itu saja yang paling efektif untuk penanggulangan,” jelasnya. Diterangkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai petir, gelombang tinggi, dan angin kencang kemugkinan masih akan terjadi hingga tiga hari kedepan.

Pemkot Mataram sendiri telah menetapkan status siaga bencana hingga April mendatang. Arif mengimbau masyarakat tetap berhati-hati terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi. Antara lain seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. (bay)