Bulog Sumbawa Targetkan Serapan 29 Ribu Ton

0
Ilustrasi Cadangan beras di Gudang Bulog di NTB (Suara NTB/dok)

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Target pengadaan Perum Bulog Sub Divre Sumbawa mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Tahun 2020 ini, Bulog setempat menargetkan serapan sebesar 29.267 ton setara beras.

Kepala Perum Bulog Sub Divre Sumbawa, Kurnia Rahmawati, S.TP, mengungkapkan, target pengadaan setara beras tahun 2019 lalu sebesar 43.841 ton. Dari jumlah tersebut, yang terealisasi baru 25.788 ton atau sekitar 58,82 persen. Sedangkan di tahun 2020 target pengadaan setara beras menurun menjadi 29.267 ton. Sementara ini yang sudah terealisasi baru sebesar 30 ton.

“Tahun 2020 ini target pengadaan kita menurun menjadi 29.267 ton setara beras. Ini karena kita sudah tidak punya saluran tetap seperti Bansos Rastra. Untuk bulan Januari ini, kami targetkan serapan sebesar 35 ton. Yang sudah terealisasi 30 ton atau sekitar 85,71 persen,” ujarnya, Selasa, 21 Januari 2020.

Diakuinya, serapan yang sudah terealisasi di bulan Januari ini, pihaknya menggunakan metode buy to sale. Pihaknya membeli (gabah/beras) untuk dijual kembali, tidak untuk distok. Karena stok yang ada baik di gudang bulog maupun mitra masih sangat melimpah.

“Jadi metode kita yang sekarang ini pengadaan ini baru dengan sistem buy to sale. Hanya kita beli untuk kita jual. Jadi tidak untuk distok. Karena stok kita sekarang ini masih banyak. Sampai hari ini stok kita sekitar 22.000 ton setara beras,” terang Nia, sapaan akrab Kabulog.

Dilihat dari potensi, lanjutnya, pihaknya optimis target tahun ini bisa tercapai. Hanya saja pihaknya masih memperhitungkan mekanisme pengadaan, karena masih melimpahnya stok. Sehingga sistem buy to sale ini akan terus dilakukan. Selain itu, kemungkinan juga akan dijajaki sistem pengadaan jarak jauh. Artinya beras yang dari Sumbawa akan langsung dikirim ke luar daerah seperti NTT dan Bali.

“Tahun 2019 realisasi moveoutnas sebesar 12.430 ton. Untuk tahun 2020 ini sudah 1.000 ton kita kirim ke NTT. Masih ada 4.500 ton lagi yang akan kita kirim ke NTT hingga Februari,” tandasnya. (ind)