Warga Berharap Bendungan Panyempeng Segera Direalisasikan  

0

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Warga Kecamatan Empang, Sumbawa sudah lama memimpikan bendungan Panyempeng dapat direalisasikan. Selain kebutuhan air petani di wilayah setempat, juga antisipasi terhadap bencana banjir. Sekaligus upaya menjaga kelestarian kawasan hutan Panyempeng yang makin hari kondisinya makin memprihatinkan.

Camat Empang, Tata Kostara, S.Sos, kepada Suara NTB, Minggu, 10 Juli 2016 menerangkan, saat ini ada semacam cekdam di wilayah desa Jotang namun sudah sejak lama tidak berfungsi. Genangan cekdam mengalami sedimentasi sehingga tak lagi dapat menampung air. Bahkan tingkat sedimentasinya sudah rata dengan bentang cekdam.

Di sisi lain, masyarakat Empang sudah lama mengusulkan rencana pembangunan bendung Panyempeng di wilayah dibagian atas Cekdam. Untuk menampung air dari kawasan hutan Panyempeng di wilayah Jotang dan air dari gunung sekitar Ongko. Usulan secara resmi pun sudah disampaikan Penjabat Bupatii Sumbawa waktu itu, H. Supran langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sewaktu peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren Dea Malela di kecamatan Lenangguar. “Bahkan anggota DPD RI dari NTB, H. Farouk Muhammad juga sudah menjanjikan ke kami, segera dilakukan Studi Kelayakan terhadap rencana pembangunan Embung Panyempeng,” sebut Kostara.

Kalau bendung ini dapat direalisasikan, lanjutnya, maka sekitar 500 hektar lahan pertanian dapat diselamatkan. Mulai dari desa Jotang, Empang Atas, Empang Bawa, Pamanto hingga desa Bunga Eja. Selain itu, keberadaan bendung juga dapat menahan luapan air agar tidak lagi terjadi banjir di Empang. Seperi banjir bandang yang pernah melanda hebat wilayah ini pada 2006 silam. Keuntungan lainnya, PDAM Cabang Empang juga bisa memaksimalkan air bendung untuk distribusi ke rumah tangga. “PDAM selama ini juga mengumpulkan air dari Panyempeng. Kalau ada bendung, maka airnya bisa maksimal dalam memenuhi kebutuhan air minum masyarakat,” jelasnya.

Namun yang perlu dipikirkan saat ini pula, kondisi hutan Panyempeng yang memprihatinkan akibat aksi illegal logging. Butuh upaya rehabilitasi hutan dalam menjaga wilayah tersebut. Sekaligus menghimbau kepada masyarakat Empang untuk menghentikan penebangan hutan dan melestarikannya kembali. (arn)