Sumbawa Besar (Suara NTB) – BKKBN Provinsi NTB dan BKBPP Sumbawa menggelar Sosialisasi Integrasi Kampung KB bersama mitra kerja (Komisi IX DPR RI) di Dusun Batu Nisung Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas, Senin, 7 November 2016. Hadir juga di tempat ini, Wakil Bupati Sumbawa Drs. H. Mahmud Abdullah.
Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Hamnah Wahyuni memberikan sambutan.
Agar tidak hanya menjadi slogan belaka, Kepala BKKBN RI melalui Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Dra. Hamnah Wahyuni menyampaikan rasa kagumnya atas antusiasme masyarakat di Sumbawa terhadap Kampung KB. Namun, Kampung KB kali ini tidak khusus kampung KB saja tetapi tentang kependudukan Keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
“Jadi kampung KB harus disukseskan oleh semua SKPD dari Bupati dan Wakil Bupati agar semua bekerja sama secara gotong royong agar kampung ini menjadi kampung yang sejahtera,” jelasnya.
Wakil Bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah memberikan gambaran singkat luas wilayah Kabupaten Sumbawa sebesar 11.556,44 kilometer persegi atau 45,52 persen dari luas Provinsi NTB. Jumlah penduduk sebesar 565,680 jiwa. Terbagi terbagi dalam 24 kecamatan, 157 desa dan 8 kelurahan. Kampung KB telah terbentuk di semua kecamatan di Sumbawa.
Wabup Sumbawa H. Mahmud Abdullah memberikan sambutan.
Menurutnya, masalah Kampung KB tinggal adanya keseriusan dari semua SKPD masuk bergerak bersama-sama. Sebab diharapkan ke depannya, Kampung KB ini bisa bertambah di setiap kecamatan. Dalam program kampung KB ini semua program bisa dimasukkan. Barangkali bisa masuk dari bidang hukum untuk desa sadar hukum, dan bisa program yang lain.
‘’Sehingga kita berharap kita mulai dari pinggiran sesuai dengan konsep Nawacita, kita coba lewat Kampung KB ini. Inilah yang kita sedang kami godok arah dari pembangunan yang ada di Sumbawa,” katanya.
Anggota DPRRI Dapil NTB Hj. Ermalena memberikan sambutan.
Anggota Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena, M.Hs, menegaskan bersama mitranya, BKKBN berkomitmen membangun Kampung KB. Termasuk penandatanganan MoU yang dilakukan dengan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk memberikan fokus kegiatan di kampung-kampung KB. Kalau Kampung KB ini tumbuh di mana-mana, maka secara kolektif membangun bersama, maka bisa dibayangkan kesejahteran rakyat dapat tercapai.
“Saya yakin SKPD banyak yang hadir. Salah satu contohnya, Dinas Kesehatan mungkin memberikan perhatian khusus terhadap pelayanan di puskesmas. Sebab tidak semua puskesmas berjalan dengan baik. Mari kita lakukan kordinasi secara utuh, apa yang bisa dilakukan di Kampung KB,” ajaknya.
Kades Karang Dima ikut berdialog dalam dialog interaktif.
Kampung KB ini, lanjutnya, bentuk ikhtiar memberikan harapan rakyat. Hak masyarakat agar mereka bisa berkecukupan. Baik itu pendidikan, kesehatan, maupun ekonominya. Pencanangan Kampung KB yang sudah diawali Presiden dan diteruskan di kabupaten/kota dan seterusnya seluruh kecamatan diharapkan bisa disampaikan dimanapun di Indonesia sedang melakukan inovasi yang luar biasa.
“Tetap berdoa semoga kampung KB yang kita tata dengan tangan semangat dan kasih sayang menjadi kampung KB yang sukses,”tukasnya.
Dalam dilaog interaktif, juga muncul beberapa pertanyaan, tanggapan dan harapan dari masyarakat. Seperti Kepala Desa Karang Dima, Bahari Boya, menyebutkan Batu Nisung yang ditetapkan sebagai Kampung KB telah melibatkan peran serta instansi terkait. Terakhir, Dinas PU melakukan pengerjaan jalan hotmix. BPM PD memberikan bantuan bedah rumah. Dinas Sosial dan SKPD lainnya juga terlibat.
Wabup H. Mahmud Abdullah bersama Hj. Ermalena dan Hamna Wahyuni saat menuju lokasi acara.
“Kami berharap dengan kehadiran perwakilan Komisi IX DPR RI, dapat membantu melengkapi sarana pendidikan. Kami juga membutuhkan sumur bor. Dan kami akui sejak dicanangkan sebagai Kampung KB, masyarakat Batu Nisung memetik banyak manfaat,”jelasnya.
Ketua TP PKK Sumbawa, H. Amin Rahmani Djibril, juga menjelaskan pentingnya peran PKK dalam pembangunan kampung KB. Terimpelentasi dalam 10 program pokok PKK. Turun kebawah bekerjasama dengan SKPD terkait. Makanya tak heran, kalau Sumbawa cukup berpretasi dibidang KB.
Foto bersama di akhir acara.
Sementara, Kepala BKKBN NTB, Dr. Lalu Makripuddin, menjelaskan, program bisa terintegrasi mulai dari hal kecil, sehingga gampang dievaluasi. Jadi kampung KB yang dipilih katakanlah tertinggal, miskin, banyak yang putus sekolah, kurang kesehatannya, tidak terlalu bagus, dan seterusnya. Tetapi yang terpenting ada komitmen dari pemerintah desa, kecamatan terkait Kampung KB.
Salah seorang warga, Susi, mengeluhkan soal belum adanya listrik dan air pada lembaga PAUD Baya Merah. Dengan jumlah peserta anak didik, 44 anak hanya ditampung pada satu lokal. Sehingga diharapkan adanya perhatian dari pemerintah. Agar, seperti kata warga lainnya, Latif, program Kampung KB ini jangan hanya slogan semata. Tetapi dapat teralisasi integrasi SKPD dalam memberikan program. Supaya kesejahteraan masyarakat meningkat. (ind/arn*)