Ratusan Hektar Lahan Terendam Banjir di KSB Dinyatakan Belum Puso

0

Taliwang (Suara NTB) – Setidaknya ada sekitar 487,45 hektar lahan pertanian di Sumbawa Barat terendam banjir belum lama ini. Namun dari luasan tersebut, dinas terkait mengklaim belum ada satupun lahan warga yang dinyatakan puso.

Sekretaris Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunnak) KSB, Marlin Hardi, SP, M.Si, kepada Suara NTB, Senin, 6 Februari 2017 mengatakan, hasil tinjauan lapangan yang dilakukan pihaknya pada tanggal 2 Februari kemarin kondisi tersebut belum dinyatakan Puso.

Seiring dengan turunnya intensitas hujan beberapa hari ini kondisi air juga semakin surut. Sehingga untuk puso diindikasikan tidak akan terjadi terhadap sejumlah lahan warga ini. Sementara untuk umur tanaman sendiri berkisar antara 35-98 hari.

“Kondisi lahan yang tergenang masih dalam kondisi ringan. Karena air merendam tersebut tidak berlangsung lama hanya sebentar saja,” ungkapnya.

Disebutkannya, terkait dengan kondisi tersebut, pihaknya kembali akan melakukan pengecekan ulang untuk mengetahui kondisi terbaru terkait kondisi lahan yang terendam. Apabila nantinya, ada lahan warga yang terkena dampak dan mengalami puso pihaknya akan mengambil tindakan lanjutan supaya para petani ini tidak merugi.

“Kita tetap akan melakukan evaluasi terkait kondisi terbaru terhadap lahan warga yang terendam. Guna meminimalisir hal-hal yang tidak kita inginkan nantinya,” ujarnya. Bahkan pihaknya tetap akan melakukan evaluasi perminggunya untuk mengetahui kondisi terkini.

Pihaknya berharap mudah-mudahan kondisi lahan yang terendam ini tidak mengakibatkan puso. Karena apabila hal tersebut terjadi maka masyarakat petanilah yang akan merugi. Kalaupun nantinya para petani ini bisa dibantu dengan adanya asuransi usaha tani (AUTP) tetapi hasilnya tidak akan sebanding dengan kondisi lahan yang terkena dampak tersebut.

“Kita sudah siapkan asuransi untuk para petani melalui Program AUTP untuk meminimalisir kerugian para petani. Tetapi kita tetap berharap supaya kondisi puso ini tidak terjadi di Sumbawa Barat,” tandasnya. (ils)