SMPN 14 Mataram Buka Layanan Konsultasi Belajar

0
Keluarga besar SMPN 14 Mataram sedang rapat merancang program selama bulan Ramadhan.(Suara NTB/ist)

Mataram (Suara NTB) – Bulan Ramadhan menjadi momentum untuk tidak saja meningkatkan kualitas iman, namun juga kualitas akademik para siswa. Sebagaimana dilakukan sejumlah sekolah di Kota Mataram. Salah satunya SMPN 14 Mataram.

Salah satu sekolah berprestasi di Kota Mataram ini mulai merancang program peningkatan kualitas iman dan takwa serta kualitas belajar para siswa sekolah setempat. Tujuannya ialah pasca Ramadhan nanti akan lahir pada siswa yang memiliki kematangan spiritual dan akademik.

Kepala SMPN 14 Mataram Hamim Tohari, menjelaskan pihaknya tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas iman dan takwa para siswa selama Ramadhan. Akan tetapi juga pihak sekolah membuka layanan konsultasi belajar untuk peningkatan kualitas akademik mereka.

Dijelaskan, kebijakan tersebut dilakukan guna menindaklanjuti surat dari Dinas Pendidikan Kota Mataram tentang kegiatan selama Ramadhan 1442 H. Maka untuk itu, pihak SMPN 14 Mataram memilih untuk mengembangkan tema Mataram Mengaji dengan berbagai varian kegiatan.

Selama Ramadhan, para siswa sekolah akan mengikuti kegiatan Ramadhan Mataram Mengaji yang dibagi menjadi dua sesi. Kedua sesi mewakili dua kompetensi yang yang hendak dibangun pada diri siswa selama Ramadhan, yakni peningkatan iman, takwa dan kualitas belajar mereka.

Untuk sesi 1 yang diperuntukkan bagi siswa kelas VII. Siswa peserta sesi I melaksanakan beragam kegiatan, mulai dari sholat duha, tadarus Alquran dan tahsin Alquran dan kultum.

Sedangkan sesi 2 dilaksanan pemberian layanan konsultasi belajar guna memberikan pemahaman utuh pada siswa terkait dengan penyesuaian pola belajar saat hadapi perubahan akibat pandemi Covid-19.

Sedangkan untuk kelas VIII pada sesi I diberikan pelayanan konsultasi belajar. Sementara untuk sesi 2 dilaksanakan kegiatan tadarus Alquran dan tahsin Alquran, kultum dan diakhiri sholat dzuhur berjamaah. “Hal ini kita atur supaya kapasitas anak-anak yg mengikuti kegiatan Ramadhan dan layanan konsultasi belajar masing masing 50 persen,” ujarnya.

Sedangkan bagi siswa yang beragama selain Islam, sekolah juga menyelenggarakan pembinaan keagamaan sesuai agama yang dianut dan diampu guru sesuai agamanya masing-masing. (dys)