SMKN 3 Kota Bima Manfaatkan Libur Sekolah Jahit 1.000 Masker

0

Kota Bima (Suara NTB) – Libur sekolah atau aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) selama dua pekan, dimanfaatkan oleh warga SMKN 3 Kota Bima untuk menjahit masker dengan target 1.000 lembar masker.

Kepala SMKN 3 Kota Bima, Jainuddin, M.Pd mengaku pihaknya memiliki inisiatif untuk memproduksi masker itu dengan melihat warga yang kesulitan mendapatkan masker yang langka di apotek dan pasar.

“Produksi masker ini inisiatif kami di sekolah dengan menggunakan biaya pantungan warga sekolah. Kami targetkan produksi 1.000 masker,” katanya kepada Suara NTB, Minggu, 29 Maret 2020.

Menurutnya pembuatan atau produksi masker itu, hingga sekarang ini masih dalam proses menuju angka 1.000 lembar. Pembuatan masker itu dimulai sejak Jumat, 27 Maret 2020 hingga Minggu, 29 Maret 2020.

 “Sekarang masih dalam proses pembuatan menuju angka 1.000 biji. Semoga dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana,” harapnya.Dalam pembuatan masker itu semua warga sekolah dilibatkan. Mulai Guru Tata Busana, Guru Tekstil, peserta didik (siswa) dari dua jurusan, relawan TU, Dharma wanita, hingga Alumni.

“Jadi pembuatan masker ini semua warga sekolah yang bisa menjahit kita libatkan semuanya,” ujarnya.

Menurutnya proses pembuatan masker juga dilakukan di rumah warga sekolah masing-masing yang memiliki mesin jahit sendiri. Sementara bahan dari kain katun didistribusikan oleh pihak sekolah. “Bagi warga sekolah atau alumni yang tidak memiliki mesin jahit akan kita berikan pinjaman dengan mesin jahit portable yang bisa diangkat dan ringan,” katanya.

Ia mengaku masker yang dibuat itu nantinya akan dibagikan secara gratis kepada warga yang membutuhkan. Yang diprioritaskan terutama warga kategori tidak mampu.

Hanya saja lanjutnya kendala dalam proses produksi tidak dilakukan bersama karena ada aturan pembatasan sosial, sehingga proses pembuatan dan penjahitan dilakukan di rumah masing-masing.

“Insya Allah masker yang kita produksi standar dan steril. Pasalnya setelah selesai dibuat akan disetrika dan dibungkus dengan plastik,” katanya.

Di tengah pihaknya memproduksi masker, Ia berharap wabah covid-19 yang melanda dunia segera berakhir, agar semua aktivitas bisa berjalan dengan normal kembali. “Harapan wabah covid-19 ini berakhir dan tidak lagi menghambat aktivitas kita semua,” pungkasnya. (uki)