Smart City di Sumbawa Segera Dioperasionalkan

0

Sumbawa Besar (SuaraNTB.com) – Program Smart City di Sumbawa dalam tataran implementasinya akan segera dioperasionalkan. Dengan melakukan sejumlah langkah langkah. Salah satunya, membentuk Dewan Smart City yang diketuai Kepala Daerah, Bupati atau Wakil Bupati. Kemudian, tim pelaksana smart city yang akan menyeleseaikan penyusunan rencana induk dan quick win smart city.

Hal itu disampaikan Penanggung Jawab Program Smart City Kementerian Kominfo RI, Dwi Elfrida Martina, S.IP MPPA, saat disuksi Sosialisasi Gerakan Menuju 100 Smart City Indonesia yang dipandu Sekretaris Dinas Kominfotik, Rachman Ansori M.Se.

Sosialisasi yang dihadiri seluruh Pimpinan OPD, BUMN/BUMD, Civitas Akademika, Pakar dan Praktisi serta stakeholders lainnya, Senin, 14 Mei 2018 di kantor Bupati. Setelah Sumbawa masuk dalam salah satu dari 50 Kabupaten/Kota yang terpilih dalam Program Gerakan Menuju 100 Smart City. Sebagai daerah yang akan memiliki rencana induk pembangunan smart city.

Menurut Dwi, anggota Dewan Smart City  terdiri dari seluruh Kepala OPD yang ada di Sumbawa. Melibakan perwakilan dari Perguruna Tingg, BUMN/BUMD atau pihak swasta sebagai tim pelaksana. Yang akan ditugaskan menyusun rencana induk dan smarts city dan quick win (program perccepatan smart city). “Tim Pelaksana inilah yang akan menyesaikannya.

Termasuk mereka yang nantinya akan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) sebanyak 4 kali. Tim Pelaksana ini perwakilan dari semua OPD, lebih kepada staf teknis yang bisa melaksanakan dua program tersebut,” terangnya.

Dwi Elfrida dan H. Ibrahim

Smart City ini lebih kepada peningkatan penggunaan teknologi atas program yang sedang berjalan. Integrasi data pada program setiap SKPD. Misalnya, data terkait indikator tingkat ekonomi. Baru kemudian sistem dan selanjutnya program yang terintegrasi.

“Contohnya, program smart lighting (lampu jalan yangsudah memliki sensor internet yang pelaksanaannya ada di Dinas PUPR, tetapi sensornya ada di Dikominfotik. Ini integrasi program. Atau taman pintar yang dilengkapi Wifi. Pembuatan taman oleh Dinas Lingkungan Hidup, tetapi kontrolnya ada di Dinas Kominfotik,” jelas Dwi.

Dengan demikian, lanjut Dwi, pelayanan publik bisa diakses kapan dan dimana saja. Prosesnya lebih efektif sederhana dan transparan. Pelayanan yang tersedia selama 24 jam dalam tujuh hari. Seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), sistem pendaftarannya bisa dilakukan secara online. Atau bisa pula menerapkan aplikasi Lapor, yang memudahkan masyarakat memberikan laporan apa saja ke pemerintah, terutama terkait program program perioritas.

“Ini sudah harus diimpelentasikan pada tahun berjalan sekitar 80 persen. Artinya tahun ini bisa mulai dilakukan,” sebutnya.

Targetnya, untuk penyelesaian rencana induk diselasaikan sehabis lebaran Idul Fitri dan quick win pada bulan November.

Kadis Kominfotik Sumbawa, Ir. H. Ibrahim, meminta Kementerian Kominfo tetap melakukan pendampingan dalam implementasi program ini nantinya. Dalam hal ini, pihaknya pun telah melakukan rancang bangun program dengan melibatkan sejumlah unsur swasta, seperti PT. Telkom untuk pemasangan Wifi atupun pelatihan internet dan lainnya. Termasuk smart lighting juga akn diupayakan dipasang pada sejumlah titik di ruang publik. “Kita juga berharap banyak pihak swasta yang akan terlibat membantu kita,” harapnya.

Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mahmud Abdullah ketika membuka kegiatan tersebut menyampaikan penerapan smart city,di Sumbawa untuk mendorong penggunaan teknologi dalam tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan terpercaya. Kemudian meningkatkan layanan publik dan memberikan perhatian pada pemberdayaan masyarakat untuk berinovasi sebagai aktor utama pembangunan. Serta membangun pola fikir, sikap dan karakter masyarakat yang lebih baik.

Beberapa komponen yang diprioritaskan dalam implementasi smart city, antara lain  smart living, yaitu pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan SDA secara cerdas. Sehingga tidak menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan. Smart people,  yaitu pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas manusia dari segi pengetahuan dan keterampilan. Smart mobility, yaitu pemanfaatan teknologi informasi untuk menunjang pemanfaatan sarana transportasi dan menunjang produktivitas. Smart government,  yaitu pemanfaatan teknologi informasi dalam mengelola pemerintahan serta  meningkatkan keterlibatan masyarakat. Smart economy, yaitu pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang produktif dan berdaya saing. Smart environment, yaitu pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pada suatu wilayah.

Sumbawa selama ini juga telah melakukan berbagai upaya cikal bakal penerapan smart city. Bahkan beberapa wilayah terisolir yang selama ini merupakan wilayah blankspot (tidak dapat menerima sinyal seluler) saat ini sudah bisa menikmati akses internet.

Pimpinan OPD dituntut untuk proaktif memberikan data dari OPD masing-masing agar dapat diintegrasikan dalam dashbord smart city. Hal ini untuk mempercepat dan mempermudah implementasi program. Termasuk dalam proses pendampingan penyusunan masterplan dan quick win smart city dari Kementerian Kominfo. Sehingga dapat diketahui model pelayanan publik mana saja yang perlu disederhanakan serta harus ditunjang dengan teknologi informasi sesuai kebutuhan masing-masing perangkat daerah. (arn/*)