Sensus Ekonomi 2016, Usaha di NTB Tumbuh 9,93 Persen

0

Mataram (suarantb.com) – Hasil Sensus Ekonomi tahun 2016 (SE2016) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) NTB menunjukkan geliat usaha di NTB tumbuh 9,93 persen. Demikian disampaikan Kepala BPS NTB, Endang Tri Wahyuningsih di acara Launching Hasil Pendaftaran SE2016 di Mataram, Rabu, 24 Mei 2017.

“Ternyata dari sepuluh tahun itu, kita sudah berkembang 9,9 persen dari tahun 2006. Suatu perkembangan yang luar biasa,” ungkapnya.

Hasil pendaftaran SE2016 untuk usaha non pertanian menunjukkan angka 598.709 usaha. Meningkat dibanding tahun 2006 berjumlah 544.605 usaha. Dengan rincian Usaha Mikro Kecil (UMK) 593.755 usaha (99,17 persen) dan Usaha Menengah Besar (UMB) 4.954 (0,83 persen).

Dari 598.709 usaha tersebut, jenis usaha didominasi usaha kategori G yaitu usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, sebanyak 285.222 usaha (47,64 persen) dari seluruh usaha yang ada di NTB. Dengan rincian 283.006 UMK dan UMB 2.216 usaha serta serapan tenaga kerja terbesar yaitu 418.570 orang (29,52 persen).

Disusul kategori usaha industri pengolahan sebanyak 130.146 usaha (21,74 persen) dengan rincian UMK 129.957 dan UMB 189 usaha. Di posisi ketiga, usaha penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan minuman berjumlah 56.814 usaha (9,49 persen), dengan UMK 56.609 dan UMB 205 usaha.

Sementara itu, Lombok Timur tercatat sebagai wilayah yang memiliki jumlah usaha terbanyak di NTB, yaitu 149.318 (24,9 persen). Yang didominasi oleh usaha kategori G juga sebanyak 74.546 usaha (49,9 persen). Dan di urutan kedua, Loteng terpilih dengan 121.204 usaha (20,24 persen) dari total usaha yang ada di NTB.

Menurut Tri, hasil sensus ini sangat berguna untuk perencanaan bagi pemerintah maupun dunia usaha. “Karena kita tahu dari hasil sensus ekonomi ini kita bisa lihat peta usaha dan peta tenaga kerja. Tenaga kerja yang diserap usaha non pertanian ini sebanyak 1,4 juta orang dan 92,5 persen diserap oleh UMK,” jelasnya. (ros)