Sensasi Wisata Tri Sunnah Mekar Sari, Spot Swafoto Balon Udara dan Kincir Angin Jadi Daya Tarik

0

Siapa tak kenal Cappadocia, sebuah lokasi wisata di wilayah kuno yang terletak di Turki Tengah Selatan atau Tenggara Ankara. Meski tidak persis sama, sensasi balon udara yang ada di lokasi wisata itu, bisa ditemukan di lokasi wisata Desa Mekar Sari Kecamatan Narmada. Salah satu yang ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika di Provinsi NTB.

Selain miniatur balon udara, ada juga kincir angin seperti yang banyak ditemukan di negara Belanda. Di desa ini ada taman yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti kolam renang, tempat olahraga memanah, spot swafoto yang menarik dan keindahan bunga yang ada di kawasan Taman Mekar Sari.

Lokasi taman ini, berada di wilayah pedalaman di Desa Mekar Sari. Untuk bisa tiba di taman ini aksesnya jalan bisa dari arah barat yang dari Desa Bengkel,  menuju jalan pahlawan Desa Sembung, ke arah Timur, lalu ke Puskesmas Narmada. Setelah berada di Puskesmas Narmada, pengunjung terus lurus mengikuti arah jalan tanah yang cukup tidak terpelihara. Jarak puskesmas dengan taman kurang lebih sekitar 100 meter.

Begitu tiba di lokasi taman, sudah tersedia tempat parkir yang cukup luas, di pintu gerbang masuk, ada loket pembelian tiket masuk, di mana tiket masuk hanya 1.000 untuk satu orang, saat masuk, spot pertama yang ditemui pengunjung yaitu tempat olahraga memanah, di mana olahraga memanah salah satu pilihan yang banyak akses oleh pengunjung.

Kemudian di sepanjang jalan yang sudah dihiasi lampu warna warni, di samping kiri kanan sudah tersedia warung dan angkringan, yang sudah tertata rapi, menyediakan berbagai macam minuman dan makanan yang bisa dinikmati oleh para pengunjung.

Kepala Desa Mekar Sari, Sapinah yang ditemui di tempat wisata menjelaskan, Taman Mekar Sari  berada di Dusun Karang Kates, menempati lahan seluas  kurang lebih 45 are yang merupakan milik Pemkab Lobar. Desa Mekarsari Kecamatan Narmada ditunjuk menjadi DSP Penyangga Kawasan Mandalika oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf ) untuk wilayah Kabupaten Lobar.

Sejak ditetapkan pada akhir tahun 2020 lalu, pemerintah desa setempat bersama warga masyarakat terus bekerja untuk membangun destinasi wisata di Desa Mekarsari. Dari hasil kerja keras itu, desa wisata penyangga ini kini sudah mulai menjadi tempat wisata sejak resmi dibuka pada bulan Juni lalu. “Secara resmi taman ini kita buka pada bulan Juni, setelah lebaran, ” tuturnya.

Anggaran untuk pembangunan tanam ini, bersumber dari Dana Desa (DD) dan ADD, dengan anggaran yang sudah dihabiskan sekitar Rp 200 juta, sisanya pembangunan tanam dari dana swadaya dan bantuan dari Kemenparekraf, karena desa ini menjadi DSP. ” Dari kementerian, kita ada dapat support dana sekitar Rp 75 juta,” katanya.

Dana tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi fasilitas taman. Adapun jualan dari tanam Mekar Sari, adalah wisata Tri Sunah, yaitu wisata renang, dengan ada kolam renang, ada wisata memanah, dan wisata olahraga berkuda. Dari tiga jualan wisata, baru dua yang sudah terwujud, renang dan wisata memanah. ” Tinggal wisata berkuda yang belum terealisasikan, ” katanya.

Untuk kolam renang, bagi pengunjung yang ingin berenang, cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 5 ribu, sudah bisa berenang di dua kolam yang sudah disediakan. Sedangkan untuk olahraga memanah, saat ini peminat juga sudah banyak, dimana dari 8 busur dan anak panah yang disediakan, selalu ramai disewa. Dengan membayar tarif Rp 5 ribu, pengunjung bisa olahraga memanah selama 25 menit. ” Olahraga memanah sekarang banyak yang minati, bahkan untuk panahan sekarang kita batasi waktu yang, cukup 25 menit saja, ” tegasnya.

Sedangkan olahraga berkuda, saat ini sedang dalam upaya pembukaan jalur yang bisa dilewati oleh para pengunjung wisata berkuda. Ditargetkan tahun ini juga bisa terealisasikan wahana olahraga berkuda.  Untuk pengelolaan taman, diserahkan kepada BUMDes. (her)