Mataram (Suara NTB) – Universitas Mataram (Unram) menggelar acara Seminar Nasional Pengabadian yang dikemas menjadi Gelar Wicara Universitas Mataram. Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari yaitu, dari tanggal 23 sampai dengan 24 Agustus 2021 melalui rapat virtual atau virtual meeting.
Rektor Unram, Prof. Dr. Lalu Husni, SH., M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan, Unram sebagai institusi pendidikan tinggi berperan strategis membantu pemerintah mempersiapkan masyarakat menuju masyarakat mandiri dan berbudaya. “Melalui berbagai kegiatan termasuk pelaksanaan pengabdian pada masyarakat tetap dilaksanakan dalam upaya membantu masyarakat dalam berbagai aktivitas,” ujarnya.
Prof. Husni menyampaikan, luaran yang dihasilkan dalam pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu upaya Unram menjawab fungsi perguruan tinggi, sekaligus bentuk berkontribusi kampus sebagai mitra pemerintah dalam menjawab berbagai persoalan pembangunan pada berbagai tingkatan.
Pelaksanaan Gelar Wicara Universitas Mataram tahun 2021 diikuti oleh 1.918 orang peserta dan 118 orang pemakalah. Luaran kegiatan ini adalah terwujudnya IKU karya dosen maupun mahasiswa yang telah dimanfaatkan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraaan. Kegiatan ini juga merupakan momentum untuk mengevaluasi sejauhmana hasil-hasil riset para dosen dapat diaplikasikan langsung di tengah-tengah masyarakat.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang memiliki tantangan dalam pelaksanaanya. Hal tersebut berkaitan dengan proses pelaksanaan yang harus berinteraksi langsung dengan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian secara offline telah diujicoba Unram mulai pertengahan tahun 2021. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat berkaitan dengan pengenalan dan implementasi teknologi pada berbagai sektor didukung oleh keterlibatan Gusus Tugas Covid-19, dan berbagai elemen pemerintah desa.
Keterbatasan pelaksanaan kegiatan pengabdian, pada kenyataannya tetap menghasilkan output kegiatan yang cukup baik, karena didukung antusiasme civitas akademika, pemerintah desa dan masyarakat yang sangat tinggi. “Untuk itu, Gelar Wicara Universitas Mataram ini dihajatkan sebagai wadah penyampaian aneka bentuk pengabdian yang telah dilakukan oleh adik-adik mahasiswa KKN di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan,” jelas Prof. Husni.
Prof Husni berharap, agar hasil dan rumusan seminar nasional ini dapat memberikan masukan yang dibutuhkan pemerintah dan multi pihak lainnya.
Para pembicara dalam seminar ini yaitu Direktur Perbenihan Perkebunan Kementan RI, Dr. Ir. M. Saleh Mokhtar, MP.; Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kemenparekraf Ri, Antariksa, S.ST., MM.; Direktur Pascasarjana Unram, Prof. Ir. M. Sarjan, M.Ag.Cp., Ph.D.; Dosen Fakultas Pertanian Unram, Dr. Ir. Halil, MBA.; Ketua Program Studi Sosiologi Unram, Ir. Rosiady Husaenie Sayuti, Ph.D.; dan dimoderatori oleh Prof. Buan Anshari, Ph.D.
Subtopik dari seminar nasional pengabdian ini yakni Desa Digital, Ketahangan Pangan, Kewirausahaan, Maha Desa, Pariwisata dan Lingkungan, dan Zero Waste.
Salah seorang pembicara, Direktur Perbenihan Perkebunan Kementan RI, Saleh Mokhtar menyampaikan mengenai arah dan kebijakan ketahanan pangan dan gizi. Ia menjelaskan, Pangan merupakan kebutuhan paling mendasar bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Direktur Pascasarjana Unram, Prof. M. Sarjan, menyampaikan materi berjudul Peran Generasi Muda dalam Mendukung Diversifikasi Pangan Lokal untuk Ketahanan Pangan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19. Ia menyampaikan beberapa poin antara lain pangan dan diversifikasi pangan, strategi peningkatan penganekaragaman pangan, diversifikasi pangan lokal nusantara, kunci sukses pengembangan pangan lokal, dan generasi muda dan diversifikasi pangan.
Sementara, Ketua Program Studi Sosiologi Unram, Rosiady Husaenie Sayuti menyampaikan materi berjudul Membangun Negeri dari Desa, Pariwisata dan Lingkungan. Ia menyebutkan, hakikat pembangunan pariwisata yaitu bertanggung jawab dan berkelanjutan, meningkatkan mutu dan taraf hidup, dan mewujudkan kapasitas,keadilan, pemberdayaan, dan keberlanjutan membangun masyarakat. (ron)