Mataram (Suara NTB) – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram telah mengirim usulan kebutuhan pegawai ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) sampai tahun 2022. Pengisian formasi melalui seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Pelaksanaan menunggu jatah formasi dan jadwal dari pemerintah pusat.
Kepala BKPSDM Kota Mataram, Baiq Nelly Kusumawati menjelaskan, pemberitaan di media massa bahwa pelaksanaan seleksi CPNS maupun P3K pada bulan April. Tetapi petunjuk pelaksanaan dari KemenPANRB maupun BKN belum diterbitkan. “Kita menunggu sampai sekarang belum ada kabarnya,” kata Nelly dikonfirmasi baru – baru ini.
Kebutuhan ASN berdasarkan hasil analisis jabatan dan beban kerja di akhir Desember 2019 mencapai 5.170 orang. Sementara, ASN yang memasuki usia pensiun pada tahun 2020-2021 mencapai 400 orang. Sedangkan, jumlah formasi yang lowong pada perangkat kerja daerah di Lingkup Pemkot Mataram sejumlah 1.579 formasi.
Dari gambaran kebutuhan formasi tersebut, Pemkot Mataram mengusulkan 400 formasi CPNS. Di antaranya, tenaga pendidik 240 formasi, tenaga kesehatan 140 formasi dan tenaga teknis 40 formasi. Tetapi hasil rapat koordinasi dengan BKN, Kemendikbud dan KemenPANRB akhir Desember 2020. Khusus formasi tenaga pendidik dialihkan untuk formasi P3K.
Pemkot Mataram sambung Nelly, kembali menyusun formasi CPNS sebanyak 160 formasi untuk tenaga kesehatan dan formasi tenaga teknis. Meskipun telah mengajukan sejak awal tahun 2021 belum ada jatah formasi diberikan oleh pemerintah pusat. “Sampai sekarang belum ada formasi kita terima,” ujarnya.
Pelaksanaan seleksi CPNS maupun P3K biasanya bersamaan setelah formasi didistribusikan ke kabupaten/kota. Mekanisme perekrutannya belum diketahui apakah berbeda atau sekaligus CPNS dan P3K. “Kalau CPNS kita sudah siapkan anggarannya. Beda kalau P3K anggaran dari pusat,” demikian kata Nelly. (cem)