Selama Ramadan, Konsumsi Elpiji Naik 12 Persen

0

Mataram (Suara NTB) – Pertamina melihat tingkat kebutuhan masyarakat untuk elpiji 3 Kg cukup progresif. Selama bulan Ramadan tahun 2017, terjadi kenaikan konsumsi sebesar 12 persen di banding tahun 2016 lalu.

Demikian keterangan Junior Sales Executive Pertamina Rayon IX Region V Wilayah NTB, Firdaus Sustanto, SE., saat dihubungi Rabu, 28 Juni 2017. Kenaikan 12 persen ini, kebutuhan harian masyarakat di Pulau Lombok sebesar 233 meterik ton, atau setara dengan 74.000 tabung yang didistribusikan kepada agen dalam sehari.

“Kebutuhan masyarakat jadinya naik 8.000 tabung sehari,” demikian Daus.

Tahun ini tingkat kebutuhan masyarakat cukup tinggi. Beberapa pemicunya, karena libur bersamaan PNS dengan libur sekolah. Tingginya jumlah wisatawan yang berlibur juga memicu naiknya kebutuhan elpiji subsidi ini. Artinya, tempat-tempat wisata menjadi peluang bagi pedagang-pedagang kecil berjualan.

“Untuk elpiji non subsidi cenderung stabil. 12 Kg permintaan bulanannya sama dengan bulan-bulan sebelumnya,” tambah Daus.

Sebelumnya, mengantisipasi bulan puasa tahun 2017 ini, Pertamina menyiapkan tambahan pasokan stok elpiji tabung 3 Kg sampai enam persen, dari keadaan biasanya. Bila disederahanakan, persiapan stoknya sebanyak 4.000an tabung gas dalam sehari.

Alasan Pertamina, pada bulan puasa tahun sebelumnya, apalagi jelang lebaran, tingkat kebutuhan gas di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan puasa berkisar antara 4 sampai 5 persen kenaikkannya. Karena itulah, Pertamina tahun ini menyiapkan cadangan hingga 4 ribuan tabung gas sehari.

Kebutuhan masyarakat mengalami peningkatan biasanya seminggu sebelum lebaran. Kendati demikian, Pertamina menyiapkan stok kebutuhan lebih awal, guna mengantisipasi adanya permintaan dadakan.

“Lancar-lancar, Lombok aman. Tidak ada kendala,” imbuhnya.

Dalam keadaan normal, kebutuhan harian pengguna gas di Lombok mencapai 77 ribu ton. Tambahan sebesar 4 ribuan tabung gas subsidi memperkuat ketahanan distribusi harian sebesar 81 ribu tabung.

Ketahanan stok saat ini diatur oleh Pertamina pada kisaran dua sampai tiga hari untuk saat ini. Tak ada masalah menurut Firdaus. Apalagi pengapalan gas dari Depo Manggis Bali relatif aman. Tidak ada ombak atau cuaca buruk laut yang berpotensi mengganggu penyaluran dari Bali ke agen.

“Pokoknya untuk sementara distribusi aman, stok juga aman. Demikian juga untuk subsidi non subsidi, kita siapkan sebanyak-banyaknya kalau ada yang minta,” demikian Firdaus. (bul)