Selama MotoGP, Penghasilan Pelaku Usaha Kuliner di Tanjung Bias Naik 80 Persen

0

WISATA kuliner Tanjung Bias Desa Senteluk Kecamatan Batulayar Lombok Barat (Lobar) mendapatkan berkah dari pergelangan MotoGP. Pasalnya, selama MotoGP, pengunjung yang datang ke kawasan kuliner itu meningkat 80 persen dari hari-hari biasanya. Peningkatan pengunjung ini pun mampu mendongkrak pendapatan pelaku UMKM kuliner yang berjualan di daerah itu.

Direktur BUMDes Desa Senteluk Jajap Abdul Wahab membandingkan kunjungan ke Tanjung Bias meningkat 80 persen sebelum MotoGP. Pengunjung ini berasal dari para penonton MotoGP, baik yang menginap di kawasan Senggigi maupun di wilayah Mataram. Lonjakan pengunjung terjadi dua minggu sebelum perhelatan MotoGP. Para tamu datang diangkut menggunakan puluhan bus ke Tanjung Bias. “Malah sampai macet pada malam H-1 (MotoGP),” ungkapnya, pekan kemarin.

Hingga selesai event MotoGP pun para pengunjung masih ramai datang ke Tanjung Bias. Bahkan sebanyak hingga enam bus dari luar daerah yang masuk mengantar tamu menikmati kuliner di kawasan itu. Dan yang paling banyak diminati adalah makanan khas Lombok, seperti pelecing kangkung dan ikan bakar. Dampak meningkatnya pengunjung ini berdampak terhadap penghasilan pelaku usaha kuliner di sana. “Dampak dari MotoGP ini penghasilan teman-teman di Tanjung Bias meningkat dri sebelumnya,” kata dia.

Kalau dibandingkan, sebelum event MotoGP para pengelola usaha kuliner biasanya pendapatannya hanya 30 persen, namun ketika MotoGP justru naik manjadi 90 persen. “Naik 80 persenan,” klaimnya.

Kepala Desa Senteluk Fuad Abdul Rahman mengatakan tak hanya warga yang berada di sekitar lingkar Sirkuit Mandalika yang merasakan berkah atas event bergengsi dunia ini, pelaku usaha kuliner Tanjung Bias juga merasakannya. Diakuinya sebagai desa wisata, event ini diyakini dapat membangkitkan ekonomi masyarakat di NTB. Dib erbagai sektor, tidak hanya sektor pariwisata namun sektor lain seperti UMKM dan kebangkitan ekonomi juga.

 Sejauh ini, terdapat 54 lapak kuliner dengan view spot selfie. Sedangkan untuk wahana wisata, pihak pengelola telah menyiapkan beberapa paket wisata, seperti berkuda, jet ski dan banana boat.

Ke depan ia berharap harus lebih siap, karena mengundang banyak orang. Selain siap dari sisi fasilitas, sarana transportasi menuju Tanjung Bias, tidak harus mahal dan bagus.  “Kita juga harus lebih siap dari sisi penginapan, jangan sampai kita senang bisa mendatangkan tamu dan banyak tamu yang datang. Tapi ada tamu kecewa,” kata dia. (her)