Satpol PP akan Tertibkan PKL di “Bypass” Gajah Mada

0

Mataram (Suara NTB) – Keberadaan PKL di jalan bebas hambatan (bypass) Gajah Mada-Lombok Internasional Airport (LIA) semakin marak, khususnya pada malam hari. Padahal jalan tersebut termasuk kategori risiko tinggi sehingga dilarang untuk aktivitas berdagang. Rencananya Satpol PP Kota Mataram akan menertibkan para pedagang tersebut. Demikian disampaikan Kepala Satpol PP Kota Mataram, Chaerul Anwar kepada Suara NTB kemarin.

Terlebih dulu pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP Provinsi NTB dan penertiban akan dilakukan bersama. “Nanti kita sama-sama dengan provinsi. Kita akan tertibkan. Artinya jangan mereka di badan jalan. Risiko tinggi itu,” jelasnya.

Pada 2016 lalu pihaknya juga telah melakukan sosialisasi larangan berjualan di jalan itu. Sosialisasi saat itu berlangsung di Kantor Lurah Jempong Baru. Namun hingga kini mereka tetap berjualan dan bahkan jumlah pedagang semakin banyak. “Sekarang lagi mereka berjualan,” kata Chaerul.

Keberadaan para pedagang menurutnya tak hanya membahayakan dirinya sendiri, tapi juga bagi para pembeli yang datang ke kawasan itu. Jalan itu termasuk jalan bebas hambatan dimana kendaraan selalu melintas dengan kecepatan tinggi.

“Itu jalan dengan risiko tinggi. Sangat berbahaya. Ndak ada yang pelan di sana, namanya juga bypass. Mereka tidak melihat keselamatan orang berbelanja,” jelasnya. Semakin bertambahnya pedagang juga dipicu keberadaan anak-anak muda yang kerap melakukan aksi balapan liar di jalan itu.

Tak hanya berbahaya, keberadaan PKL juga dinilai merusak pemandangan kota khususnya di kawasan itu. Apalagi kawasan itu merupakan salah satu pintu masuk ke Kota Mataram. Terkait jadwal penertiban, Chaerul mengatakan menunggu jadwal dari Satpol PP NTB. “Kita sudah rapatkan, kita sudah agendakan. Tinggal jadwal dari provinsi,” ujarnya. Setelah penertiban, tak boleh lagi ada pedagang yang berjualan atau kawasan itu harus steril dari aktivitas PKL. (ynt)