Sambut MotoGP, PLN Bangun 53 Tower SUTT

0
Sambut MotoGP, PLN Bangun 53 Tower SUTT

Mataram (Suara NTB) – PLN akan memperkuat sistem kelistrikan dengan membangun Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) untuk jalur baru, yakni Mataram–Mantang. Saluran udara tegangan tinggi ini memiliki panjang 40 kilo meter sirkuit (kms) yang melewati empat Kecamatan dan 13 desa/kelurahan, yaitu Bertais, Gerimax Indah, Nyiur Lembang, Lembuak, Selat, Peresak, Golong, Sintung, Murbaya, Sepakek, Beber, Aik Darek, dan Mantang.

Transmisi yang disebut Transmisi Mataram–Mantang direncanakan berjumlah 53 tapak tower dengan kapasitas tegangan 150 kilo volt (kV). Saat ini pembangunan transmisi Mataram–Mantang memasuki tahap prakonstruksi, pembebasan lahan untuk tapak tower dengan progres mencapai 96 persen.

Manajer Perizinan dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP Nusa Tenggara, Prapsakti Wahyudi, menuturkan, pengembangan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini guna memperkuat sistem kelistrikan dan meningkatkan keandalan.

“Sistem yang ada harus diperkuat, tidak lama lagi kita akan menghadapi event international, dan semua lini bersiap, termasuk PLN,” ucap Prapsakti.

Proses pengadaan tanah jalur Mataram–Mantang sudah dimulai sejak tahun 2019, dan sempat mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19.

“Undang-undang pengadaan tanah untuk kepentingan umum menjadi rujukan segala aktivitas kegiatan pengadaan tanah yang kami lakukan, dan memang pandemi Covid-19 membuat jadwal pekerjaan mengalami penyesuai terhadap situasi dan kondisi,” sambung Prapsakti.

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Mataram–Mantang nantinya akan dimanfaatkan untuk menyalurkan daya dari Gardu Induk Mataram Menuju Gardu Induk Mantang dan sebaliknya.

“Gardu Induk Mataram sudah siap dioperasikan secara penuh dan siap menerima evakuasi daya dari PLTMGU Lombok Peaker, dan direncanakan pekerjaan konstruksi transmisi ini akan kita mulai pada tahun 2021,” jelas Prapsakti.

Seperti diketahui, PLN sedang mengembangkan looping sistem untuk sistem ketenagalistrikan Pulau Lombok, yang nantinya setiap sumber pembangkitan energi listrik akan saling mendukung dan memperkokoh keandalan evakuasi daya.

Pada akhir tahun lalu PLTMGU Lombok Peaker sudah beroperasi secara penuh dengan daya 130–150 MW, dan pada awal April 2021, combine cycle PLMTGU Lombok Peaker sudah dapat sinkron dan masuk sistem Lombok. (bul)