Rumah Warga Mareje yang Dirusak Mulai Diperbaiki

0
Pemkab Lobar mendroping material untuk perbaikan rumah warga Mareje yang dirusak beberapa waktu lalu.(Suara NTB/her)

Giri Menang (Suara NTB) – Pemkab Lombok Barat (Lobar) mulai memperbaiki rumah-rumah warga yang dirusak beberapa pekan lalu. Rumah warga yang ditangani sebanyak Iima unit, ditambah satu unit toko secara gotong-royong.

Pemkab sudah mendroping material bangunan yang dibutuhkan warga untuk perbaikan rumah tersebut. Ditargetkan, penanganan rumah warga dalam waktu tiga pekan kedepan.

Kepala Pelaksana (Kalak BPBD) Lobar, Mahnan mengatakan perbaikan rumah warga sudah dimulai sejak Minggu, 15 Mei 2022. Dimulai dengan pembersihan sisa material, pengukuran kusen dan profil. “Perbaikan lima unit rumah dan satu toko warga Mareje sudah dimulai,” kata Mahnan akhir pecan. Pada Minggu, 15 Mei 2022 Sekda didampingi beberapa kepala OPD termasuk dirinya turun mengecek kesiapan material untuk perbaikan rumah warga.

Sekda juga mengecek kesiapan tukang dan pekerja (peladen). Untuk perbaikan rumah dan toko itu, disiapkan tiga orang tukang dan peladennya agak banyak karena perlu pembersihan sisa material. Seperti beberapa rumah yang atapnya masih di atas, harus diturunkan. Dan diganti menggunakan spandek.

Sebelum dilakukan perbaikan, tim Pemkab terdiri dari BPBD, PUPR dan Perkim juga sudah turun melakukan survei untuk mengetahui material apa saja yang dibutuhkan warga. Nantinya selain material bantuan Pemkab, material bangunan yang bisa dipakai akan dimanfaatkan. Atas dasar itulah, pihaknya sudah mendroping material, terdiri dari kayu, semen, pasir, spandek dan batu bata. Untuk material-material bangunan ini, ada juga diambil dari daerah sekitar wilayah itu. Seperti pasir dan semen. Untuk penanganan rumah warga ini, Pemkab mengalokasikan anggaran dari biaya tidak terduga (BTT), karena masuk dalam konflik sosial.

Target penyelesaian penanganan rumah warga, tergantung jumlah tukang. Perkiraannya, kalau dikerjakan tiga orang tukang, maka perbaikan rumah akan selesai selama tiga minggu. “Nanti kita lihat progresnya, karena ada pengawas dari PU yang turun,”ujarnya.

Ia menambahkan, awalnya perbaikan rumah melalui dua opsi. Pertama gotong royong atau pihak Dinas Perkim yang mengerjakan semuanya mulai dari perencanaan, gambar hingga pengadaan dan pengerjaan fisik. Namun yang dipilih adalah gotong royong dengan harapan bisa menghidupkan semangat gotong royong, kebersamaan dan kekompakan di tengah masyarakat.

Sementara itu, Kapolres Lobar AKBP Wirasto Adi Nugroho mengatakan untuk selanjutnya, pasca kejadian atau kesalahpahaman yang terjadi sebelumnya, sedang mulai dilaksanakan proses rehab atau perbaikan rumah yang terdampak maupun proses rekonsiliasi para  pihak, hari Rabu akan dilakukan makan bersama atau roah. Itu difasilitasi pemkab,” jelasnya. (her)