Rinjani Hanya Berpotensi Erupsi Skala Kecil

0

Mataram (Suara NTB) – Rinjani jadi salah satu gunung yang terus dalam pemantauan PVMBG. Sejauh Gunung Baru Jari pada kaldera Rinjani belum menunjukkan peningkatan aktivitas, namun hanya potensi berupa erupsi skala kecil.

 Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Indonesia, Dr. Devy Kamil Syahbana menjelaskan, status Gunung Rinjani masih pada Level II  (Waspada). “Artinya, pada Rinjani berpotensi erupsi. Namun demikian dampak langsung bagi masyarakat sekitar belum signifikan. Ancaman bahayanya hanya di sekitar Kaldera Rinjani,” katanya menjawab Suara NTB.

Namun jika kemungkinan terburuk terjadi erupsi berupa abu vulkanik, penyebarannya bisa jauh dan meluas.  Tergantung pada arah dan kecepatan angin. “Meski demikian saat ini belum terjadi abu vulkanik. Jika terjadi, maka PVMBG akan melaporkan itu dan akan mengirim VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) untuk memberikan peringatan ke stakeholders penerbangan,” jelas Devy.

 Ia sekaligus mengklarifikasi informasi yang beredar terkait  peningkatan aktivitas seismik dan suara dentuman. Devy Kamil Syahbana menegaskan, sampai kemarin Gunung Rinjani belum menunjukkan peningkatan aktivitas. Disebutnya,  energi seismik  pada gunung setinggi 3.726 Mdpl itu belum mengalami peningkatan. Soal suara dentuman, dibantah dari aktivitas erupsi.

 “Suara dentuman juga tidak terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Rinjani di Sembalun. Perlu diverifikasi ke mereka yang mendengar, dimana suara dentuman ini terdengar dan perlu di kroscek apakah ini betul betul dari gunung atau karena fenomena lain. Seperti petir atau lainnya,” jelasnya.

Sekali lagi ditegaskan, saat ini Gunung  Rinjani masih berada pada status waspada Level II   dengan rekomendasi area bahaya hanya di dalam radius 1,5 km atau sekitar kaldera. Diinformasikan juga, untuk Gunung Sangeang Api di Kabupaten Bima masih tergolong dalam fase erupsi.  Hembusan  hembusan gas dengan abu tipis dan aliran lava masih terjadi. “Dan itu sudah bertahun tahun terjadi seperti itu,” pungkasnya. (ars)